POLITIKAL.ID - Partai Golkar memantau pergerakan suara eks pendukung Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 lalu yang diniliai cukup potensial untuk Pemilu 2024 mendatang.
Khususnya, setelah Prabowo merapat ke pemerintah dan menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Joko Widodo dan Maruf Amin.
“Hasil survei proyeksi politik di 2024, kita di Golkar lima tahun kemarin gonjang-ganjing kemarin luar biasa. Alhamdulilah sekitar dua bulan lalu Golkar sudah menyelesaikan pesta demokrasi kita dan menghasilkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Angka yang tadi (dalam survei 10,7%) itu sudah luar biasa. Kondisi politik di Indonesia ini tidak statis dan dinamis,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman di rilis survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) yang bertajuk Proyeksi Politik 2024 di Cikini, Jakarta, Minggu (23/2/2020) sore.
Menurut Maman, sampai hari ini Golkar belum memutuskan apa-apa untuk pencalonan presiden ataupun wakil presiden. Karena pihaknya masih fokus pada konsolidasi internal, sukses pilkada dan sukses pemerintahan Jokowi-Maruf.
“Dalam survei, satu minggu aja semua bisa berubah. Masih ada empat tahun ke depan. Ini masih terlalu dini sekali untuk kita bicarakan 2024,” ujarnya.
Soal Anies Baswedan yang elektabilitasnya menurun, menurut Anggota Komisi VII DPR ini, dalam politik tidak boleh juga hasil surveinya lebih tinggi di depan. Jika terlalu tinggi di depan bahaya bisa diserang beramai-ramai dan turun drastis.
Lagipula, kata dia, pemimpin ini juga masalah suratan takdir dna dia pun mengambil contoh Jokowi sebelum menjadi presiden yang tidak diketahui banyak orang
“Dulu satu dua tahun pertama belum ada yang tahu Joko Widodo. Orang tahu dia Wali Kota Solo kemudian maju DKI dan pilpres. Sekarang publik tahunya Anies itu gubernur bercita rasa presiden,” urai Maman
Selain itu, Maman menambahkan, pihaknya tengakh meneropong dan memotret hal yang menarik untuk 2024 mendatang. Bagaimana Pemilu 2019 kemarin ada pergeseran dua kutub pendukung pasangan capres-cawapres yang cukup terpolarisasi. Pihaknya tengah memantau akan kemana suara bekas pendukung Prabowo khususnya, setelah Prabowo masuk pemerintah.
“Market di bawah ini akan ke mana pasca pak Praboso merapat pemerintah akan kemana. Itu yang dilakukan pemetaan Golkar pasca Pilpres 2019,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Golkar Pantau Pergerakan Eks Pendukung Prabowo"