Sabtu, 23 November 2024

Pengakuan Anak Buah Prabowo Dapat Ancaman via Whatsapp, Buntut Klarifikasi Dugaan Korupsi Pesawat Tempur Mirage 2000-5

Kamis, 15 Februari 2024 7:24

Juru Bicara Menteri Pertahanan (Jubir Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak

POLITIKAL.ID - Dugaan korupsi pembelian jet tempur Dassault Mirage 2000-5 dari Qatar di Kementerian Pertahanan, kini berbuntut panjang.

Juru Bicara Menteri Pertahanan (Jubir Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku mendapat ancaman via WhjatsApp.

Ancaman itu didapatkan Dahnil gegara membeberkan klarifikasi ikhwal dugaan korupsi pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.

Nada ancaman dari orang tak dikenal itu, kira-kira bunyinya meminta Dahnil untuk tidak bersuara lagi terkait dugaan korupsi pembelian pesawat Mirage 2000-5.

Iapun kaget dengan ancaman tersebut, lantaran diterimanya saat hendak Shalat subuh.

"Malam tadi, dini hari tepatnya saya terima WhatsApp itu jam 01.37. Saya baru buka pesan ini subuh, ketika mau shalat subuh selesai, kemudian saya buka pesan ini dan saya agak kaget ada pesan seperti ini," ungkap Dahnil, dalam jumpa pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

Dahnil tak menampik telah mengklarifikasi isu hoaks yang bertebaran di media sosial, terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan.

Anak buah Praowo Subianto ini kembali menegaskan pembelian pesawat Mirage 2000-5 tidak pernah ada.

"Faktanya barang itu tidak ada, tidak ada pembelian, tidak ada juga transaksi dan sebagainya. Tapi kemudian fitnah itu semakin masif. Nah tiba-tiba muncul ini (ancaman)," ucapnya.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan akan melaporkan ancaman terhadap Dahnil ke polisi.

"Kami menyampaikan soal ancaman terhadap Bung Dahnil dikirimkan kepada handphone beliau tadi malam. Yang intinya meminta Pak Dahnil untuk tidak berbicara ke media massa terkait masalah klarifikasi beliau terkait fitnah atau hoax soal pembelian pesawat Mirage kemarin," ujar Habiburokhman.

Habiburokhman mengklaim telah melampirkan bukti foto pesan ancaman yang masuk ke WhatsApp Dahnil.

Politikus Gerindra ini akan melaporkan ancaman tersebut ke polisi pada Rabu (14/2/2024) sore setelah pencoblosan.

"Kita tahu Pak Dahnil dua atau tiga hari belakangan kan banyak berbicara ke media massa setelah adanya hoaks, adanya fitnah bahwa ada suap terhadap Pak Menhan terkait pembelian pesawat di Qatar," ucap Habiburokhman.

Dugaan korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan sebelumnya melaporkan adanya dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan ini kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka menduga harga dalam rencana pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar itu kemahalan, sehingga dibatalkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto yang ikut dalam koalisi tersebut mengatakan, indikasi kemahalan itu terlihat dari selisih harga pesawat dalam rencana pembelian oleh Kemenhan dan harga beli pesawat.

Menurut Agus, berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Pertahanan, nilai kontrak setiap satu unit pesawat Mirage 2000-5 dan sejumlah item lain mencapai 66 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 1.031.827.500.000 (Rp 1 triliun) per unit.

Itu tidak sebanding dengan kali pertama pesawat tempur ini ditawarkan ke Indonesia sekira tahun 1997.

Ketika itu harga pasaran pesawat itempur Mirage 2000-5 hanya 23-30 juta dollar AS per unit.

"Harga beli Indonesia terhadap Mirage 2000-5 sesuai kontrak tersebut jauh lebih mahal daripada harga beli pesawat yang ada di kisaran 30 juta dollar AS, di beberapa sumber lain menyebutkan bahwa harga pesawat itu adalah 23 juta dollar AS," ucap Agus dalam keterangan tertulis.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait