Senin, 25 November 2024

Penjelasan Menkeu soal Bansos Sebesar Rp 11,2 T yang Diberikan Presiden Jokowi Jelang Pemilu 2024

Rabu, 31 Januari 2024 21:10

BERBICARA - Menteri Keuangan./ Foto: Sri Mulyani./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa bantuan sosial (bansos) yang gencar dilakukan Presiden Jokowi jelang pemilu 2024 bekangan ini, merupakan instrumen yang sudah ada di dalam APBN dan sudah disetujui oleh semua partai politik di DPR.

"APBN itu adalah Undang-Undang, APBN itu dibahas bersama seluruh partai politik di Senayan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK, di kantor Kementerian Keuangan, dikutip Rabu (31/1/2024). 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis bansos baru berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024. Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun.

Bantuan tunai tersebut nantinya bakal diberikan sekaligus pada Februari 2024 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bansos ini menuai sorotan karena dibagikan di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Pemerintah pun telah menegaskan bahwa bantuan itu akan diberikan di bulan Februari, bulan yang sama dengan pencoblosan Pemilu.

Sri Mulyani menambahkan pola yang sama juga ada pada pemberian bansos 2024. Dia mengatakan bansos untuk tahun ini sudah dianggarkan di APBN 2024 dengan nilai Rp 496 triliun. Jumlah itu bertambah sekitar Rp 20 triliun dibandingkan tahun 2023. Anggaran bansos ini juga ada dalam UU APBN yang disetujui oleh DPR.

Dia mencontohkan di dalam APBN 2023 pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk tujuan bantuan sosial sebanyak Rp 476 triliun. Dia mengatakan bansos yang dianggarkan pada 2023 itu terdiri dari beberapa jenis. Seperti, melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah penerima 9,9 juta kelompok penerima dan kartu sembako dengan jumlah 18,7 juta penerima.

Sri Mulyani menjelaskan pada 2023, pemerintah juga mengadakan bansos baru yaitu bantuan langsung tunai (BLT) El Nino. Dia mengatakan BLT El Nino itu diberikan untuk menanggulangi dampak musim kering berkepanjangan.

"BLT El Nino yang tahun 2023 kami perkenalkan karena waktu itu musim kering memuncak, meskipun sudah mulai hujan muncul banjir jadi musim tanamnya bergeser," katanya. 

Sri Mulyani mengungkapkan jumlah anggaran bantuan sosial (Bansos) yang dianggarkan pada APBN 2024 mencapai Rp 496 triliun atau nyaris setengah kuadriliun. Dia mengatakan angka tersebut naik Rp 20 triliun dibandingkan anggaran serupa di APBN 2023, yaitu Rp 476 triliun.

"Tahun ini 2024 Bansos di dalam APBN kita nilainya Rp 496 triliun jadi beda Rp 20 triliun," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan realisasi dari anggaran untuk bansos itu akan terus dimonitor. Dalam realisasinya, kata dia, penggunaan Bansos tentu akan menyesuaikan perkembangan kondisi yang ada.

(Redaksi)

Tag berita: