POLITIKAL.ID - Untuk pertama kalinya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menginjakkan kaki di titik nol Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (28/2/2024).
Setelah resmi menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, AHY berkesempatan melihat langsung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebelum masuk ke dalam kabinet, Ketua Umum Partai Demokrat ini pernah melontarkan kritik terhadap pembangunan IKN yang digagas Presiden Jokowi.
Kini, pemikiran AHY berbeda 180 derajat. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini justru melempar puja-puji terhadap pembangunan IKN.
"Terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Presiden Jokowi untuk menghadirkan pusat pemerintahan yang harapannya menjadi pusat kemajuan bangsa, pusat peradaban nusantara yang kita harapkan ini benar-benar bisa menghadirkan kebijakan pada saatnya nanti yang terus memajukan ekonomi Indonesia," ungkap AHY dalam keterangannya.
Pemerintah, kata AHY, berupaya menarik investasi dari dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan geliat IKN.
Upaya tersebut, kata AHY, harus didukung Kementerian ATR/BPN yang bertugas untuk menyiapkan lahan yang clean and clear.
AHY berujar, kepastian hukum hak atas tanah menjadi satu hal penting yang bisa mendorong peningkatan investasi.
"Kita berharap para investor juga punya keyakinan, kepastian hukum hak atas tanah yang bisa digunakan untuk usaha yang dikembangkan secara komersial dan juga bisnis diharapkan berkembang," ucap AHY.
"Dengan demikian, IKN bukan hanya menyedot investasi tetapi bisa mengembangkan ekonomi, bukan hanya tentunya di sekitar IKN tapi juga secara nasional," imbuhnya.
AHY mengklaim, Kementerian ATR/BPN telah menuntaskan 9 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan 10 paket pengadaan tanah.
Ada 11 paket yang masih dalam tahap pengerjaan dan terus diakselerasi penyelesaiannya.
"80 persen sudah tuntas (pengadaan tanahnya), masih tersisa 20 persen yang perlu dikawal dengan baik, sehingga harapannya 100 hari kerja Menteri ATR/Kepala BPN yang baru ini bisa kita tuntaskan," ungkap AHY.
AHY melanjutkan, dalam proses pembangunan IKN terdapat peran Badan Bank Tanah yang telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP maupun infrastruktur penunjang lainnya.
"Inilah yang menjadi spirit kami datang pada hari ini. Tentu ini spesial buat saya karena ini pertama kali dan tentu dengan cepat saya melihat adanya semangat dari semua, ini luar biasa, mudah-mudahan sukses semuanya," ungkapnya.
Sebelum bergabung ke Pemerintahan, AHY diketahui sempat melayangkan kritik tajam terhadap pembangunan IKN.
Saat itu, AHY mempertanyakan sikap pemerintah soal pembangunan IKN yang dianggapnya terlalu terburu-buru.
"Semangatnya kita enggak ada masalah. Tapi begitu, harus dieksekusi sekarang juga, sebelum 2024 harus jadi, apa yang dikejar?" ujar AHY, Kamis (14/7/2023).
AHY juga menganggap pemerintah tak memiliki urgensi untuk menargetkan agar pembangunan IKN cepat selesai.
"Jadi, legacy itu tidak harus (sekarang). Kecuali, memang tabiatnya adalah menihilkan legacy pemimpin sebelumnya. Ada ketakutan, ada kekhawatiran nanti kalau bukan saya, bukan kita, nanti diklaim oleh yang lainnya," ucapnya.
(REDAKSI)