POLITIKAL.ID - Polemik penetapan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) hingga 7% pada Pemilu 2024, terus menjadi perbincangan para politikus baik di dalam parlemen maupun di luar parlemen.
eperti yang diutarakan sejumlah partai politik (parpol) yang kini berada di luar parlemen, seperti Partai Perindo, Berkarya, Hanura, dan PKPI, ikut bersuara terkait ambang batas parlemen ini.
"Tanggung kalau hanya 7%. Sekaligus langsung PT 20%. Maka hanya akan ada 1 partai yang memenuhi syarat, sehingga terbentuk kabinet presidensial murni. Pemerintahan tenang seperti orde baru," tegas Sekjen Berkarya Priyo Budi Santosa
"Namun juga berarti harus siap bahwa akan ada 80% suara sah yang hangus (atau lebih dari 120 juta suara)," ujar Sekjen Hanura I Gede Pasek dan Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor saling mengisi.
"Kami mengingatkan kepada Para pembuat UU, agar Juga memperhatikan variasi tingkat kepadatan di daerah pemilihan," tambah Sekjen Garuda Abdullah Mansuri
"Mari kita berpikir sehat, demi asas Keadilan dan keutuhan NKRI. Rasional, bukan emosional. Bertarung secara fair, jangan berlindung dengan undang-undang," tambah Sekjen Perindo Ahmad Rofiq.
"Dan mari kita ingat, bahwa gabungan seluruh suara sah nasional 7 partai kami ini di Pileg 2019 adalah 13,5 juta. Ini harus diakomodir," tutup Sekjen PKPI Verry Surya
Pertemuan di Kawasan Bidakara Kamis malam, 12 Maret 2020 ini dihadiri oleh 6 Sekjen: Berkarya (Priyo Budi), Bulan Bintang (Afriansyah Ferry Noor). HANURA (Gede Pasek), Garuda (Abdullah Mansuri), Perindo (Ahmad Rofiq) dan PKP Indonesia (Verry Surya). Minus PSI, Karena Raja Juli sedang berkegiatan lain. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Parpol Nonparlemen: PT Jangan 7% Sekalian Saja 20% seperti Orba"