POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemerintah Pusat segera merealisasikan bantuannya. Sinyal positif ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Mekanisme Pendistribusian Bantuan Sembako Presiden RI terkait Covid-19 yang langsung dipimpin Kepala Sektretariat Presiden Heru Baudi Hartono melalui Video Conference (Vidcon).
Vidcon ini langsung diikuti Walikota Samarinda Syaharie Jaang didampingi Kapolres Samarinda Arif Budiman, Dandim 0901 Samarinda Tomi Kaloko Utomo, Sekretaris Daerah Sugeng Chairuddin, Asisten I Tejo Sutarnoto, Kepala Diskominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah, Kepala Dinas Sosial Samarinda Ridwan Tassa dan Kepala Badan Kesbangpol Samarinda Sucipto Wasis di ruang VIP Rumah Jabatan Walikota Jl S Parman, Selasa (5/5).
Kepala Sektretariat Presiden menyampaikan dalam waktu dekat ini Presiden Joko Widodo akan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat Indonesia melalui Pemerintah Daerah. Sedangkan isi dalam paket bantuan tersebut diantaranya 10 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng dan 1 kotak teh celup.
“Paket ini akan dibagikan kepada warga yang sementara tidak terdaftar dalam bantuan Kementerian Sosial dan yang tidak pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,” tegas Heru.
Ia menyebutkan bantuan sembako yang akan diberikan sebanyak 5.000 paket sembako untuk Kota Samarinda dan rencananya didistribusikan mulai tanggal 8 Mei nanti.
Syaharie Jaang menyampaikan kepada Kepala Sekretariat Presiden ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas bantuan 5.000 paket sembako yang akan diberikan kepada masyarakat Kota Samarinda.
Dikatakannya sampai saat ini Pemerintah Kota Samarinda telah membagikan bantuan sembako sebanyak lebih dari 38.000 paket sembako kepada masyarakat yang memerlukan akibat terdampak wabah Covid-19 diluar bantuan dari Kementrian Sosial dan Pemerintah Provinsi.
“Kemungkinan yang terdata dari Dinas Sosial Kota Samarinda lebih dari 5.000, maka kekurangan yang ada akan kami sesuaikan, serta isi paketnya juga akan kami sesuaikan dengan paket bantuan tersebut," tutur Jaang.
Untuk penyesuaian jumlah data yang ada di Samarinda menggunakan anggaran dari Pemerintah Kota Samarinda dan kemasan pun dibedakan namun isi paket sama dengan pusat.
Jaang juga mengungkapkan saat ini Pemerintah Kota Samarinda masih mendata mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di Samarinda dan tidak bisa pulang kampung karena pembatasan wilayah di kotanya, akan diberikan bantuan sembako. (Hms Pemkot/Redaksi Politikal.Id)