Sabtu, 23 November 2024

Profil Saladin Effendi yang Jadi Direktur IT BSI Terbaru

Selasa, 23 Mei 2023 14:35

POTRET - Direktur IT BSI, Saladin D. Effendi. Foto: Gracs.id

POLITIKAL.ID - Saladin D. Effendi ditunjuk sebagai  Direktur Information Technology yang baru di PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI.

Keputusan tersebut merupakan hasil dari Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT BSI Tbk.

Penunjukan terebut dilakukan setelah bank syariah terbesar di Indonesia menjadi korban serangan ransomware yang berdampak gangguan pada sistem bank.

Di profil akun LinkedIn-nya, Saladin menuliskan bahwa dirinya memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam menjalankan berbagai domain IT.

“Mulai dari IT Operation and Support, IT Strategic Planning and Finance, IT Development dan IT Security,” tulis Saladin dikutip Selasa, 23 Mei 2023.

Selain itu, dia juga berpengalaman di perbankan global atau multi nasional, Bank BUMN (Konvensional) dan Perbankan Syariah. Termasuk menjalankan program TI, proyek, dan business as usual (BAU).

Di dunia pekerjaan, Salading memang sudah malang melintang. Dia pernah menjadi konsultan teknologi informasi di PT Astra Graphia Information Technology selama tiga tahun pada 2000-2003.

Kemudian pada 2003-2006 bekerja di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai head of competence.

Kemudian, Saladin sempat pindah ke HCBS sebagai head of information technology pada 2006-2014.

Setelah itu selama empat tahun Saladin bekerja di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai chief information officer pada 2014-2018.

Lalu kembali lagi ke Bank Mandiri sebagai chief information security officer hingga sekarang

Di bidang pendidikan, dia menamatkan sarjananya di Swinburne University of Technology, Australia di jurusan teknik industri, setelah sebelumnya mengikuti studi prasyarat untuk siswa asing sebelum melanjutkan ke program gelar sarjana di kampus tersebut.

Kemudian, Saladin juga pernah mengikuti prgram CISO Certification, di Carniegue Mellon University, yang fokus pada keamanan komputer dan sistem informasi.

Sebelum adanya perombakan susunan komisaris dan direksi, BSI memang menjadi korban serangan ransomware oleh kelompok peretas atau hacker LockBit.

Bahkan LockBit mengklaim telah membocorkan data nama dan  nomor rekening nasabah ke dark web.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya merombak jajaran direksi dan komisaris BSI usai serangan siber yang sempat membuat bank pelat merah itu tersebut terganggu selama berhari-hari pada pekan lalu.

Erick Thohir menyebutkan perombakan jajaran direksi dan komisaris BSI tersebut adalah bentuk evaluasi atas insiden gangguan jaringan beberapa waktu lalu.  

"Kita mendengar begitu banyak kekecewaan dan keluhan dari masyarakat. Reputasi BSI sebagai bank yang menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi syariah harus dijaga dengan baik,Sebagai pemimpin, tentu kita harus tegas dalam mengambil keputusan. Jangan sampai merusak kepercayaan dan merugikan masyarakat." ujar Erick melalui keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

(Redaksi)

Tag berita: