POLITIKAL.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo lalai dan gagap dalam menghadapi virus corona (Covid-19). Kini, menurutnya, tinggal masyarakat yang berjuang sendiri.
"Sekarang rakyat yang harus berjuang sendiri-sendiri untuk menghadapi kesengsaraan ini. Dan menurut saya rakyat harus bersatu, kita semua harus bersatu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/3).
Dia yakin kegagapan pemerintah terjadi karena masalah kepemimpinan dalam pemerintahan. Menurutnya, hal itu berdampak pada ketiadaan skenario yang jelas menangani corona.
"Bahwa memang ini adalah soal kepemimpinan. Tidak memiliki skenario dan antisipasi adalah masalah kepemimpinan," ujarnya.
Ferry lalu menyoroti sikap pemerintah sebelum terdeteksi virus corona di Indonesia. Menurutnya, pemerintah lalai dan tidak siaga menyiapkan kemungkinan terburuk sejak jauh hari.
Dia mengkritik keras beberapa pejabat yang malah melontarkan klaim-klaim tak ilmiah bahwa corona tak akan masuk Indonesia.
"Lalai, gagap, dan tidak memiliki skenario untuk menyelamatkan pandemi virus corona atau Covid-19 ini. Bahkan dari sejak awal pemerintah malah justru menganggap remeh," kata Ferry.
Jumlah kasus kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 1.414 pada Selasa (31/3). Ada 122 orang meninggal dunia dan 75 orang telah sembuh.
Jumlah kasus itu terus bergerak naik sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Indonesia masuk jajaran negara dengan rasio kematian akibat corona tertinggi di dunia, bersanding dengan Italia dan Iran.
Sejauh ini, pemerintah telah menegaskan bahwa kebijakan karantina wilayah adalah kewenangan menteri. Namun, kepala daerah tak menggubris dan memberlakukan karantina wilayah lokal.
Presiden Jokowi lalu menyampaikan keinginannya agar diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disertai status Darurat Sipil. Jokowi ingin ada langkah yang lebih efektif dalam menghadapi virus corona. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Gerindra: Pemerintah Gagap Corona, Rakyat Berjuang Sendiri"