Jumat, 1 November 2024

Reaksi Ganjar dan Cak Imin saat Tahu Jokowi Tak Mau Kampanye, Jusuf Kalla Beri Wanti-wanti

Kamis, 8 Februari 2024 22:50

BERBICARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi). / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Belakangan ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritik tajam terkait keberpihakan dan kampanye di Pilpres 2024.

Namun terbaru, Jokowi menegaskan sikapnya tidak akan mengikuti kampanye, baik untuk partai politik maupun calon presiden.

Jokowi mengatakan Presiden diperbolehkan berkampanye secara aturan perundang-undangan, tetapi ia tidak mau mengambil sikap tersebut.

"Jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," ujar Jokowi, Rabu (7/2/2024).

Menurut Jokowi, pernyataannya beberapa waktu lalu yang menyinggung kampanye justru ditanggapi keliru oleh berbagai pihak.

Akibatnya tak sedikit tokoh dan masyarakat yang mengkritik pernyataan Jokowi.

Jokowi beralasan sama sekali pernah mengatakan akan turun kampanye.

Iapun bertanya siapa yang menyampaikan bahwa dirinya akan mengikuti kampanye Pemilu 2024.

Jokowi mengaku cuma menyebut bahwa Presiden itu diizinkan untuk berkampanye dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

"Yang bilang siapa (mau kampanye)? Saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya, bahwa Presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga pernah saya tunjukkan aturan itu," ungkap Presiden.

Pengakuan Jokowi yang tidak akan terlibat dalam kampanye mendapat reaksi dari calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Ganjar mengatakan menghormati dan menyambut baik ketegasan sikap Jokowi.

"Kalau ada sikap itu, saya sangat respek, sangat hormat. Presiden tidak kampanye jauh lebih baik," kata Ganjar, di Lapangan Tamanagung, Muntilan, Magelang, Rabu (7/2/2024).

Ganjar berharap sikap Jokowi juga diikuti lembaga pemerintah lain untuk netral.

"Kalau itu bisa dilakukan saya respek betul. Agar demokrasi bisa kita kembalikan pada trek yang benar," ujarnya.

Senada dengan Ganjar, Cak Imin mengapresiasi Jokowi yang berjanji tidak akan ikut kampanye Pemilu 2024.

Menurut Cak Imin, Jokowi sudah sadar tentang sikapnya.

"Bagus, itu ada kesadaran berarti," ucap Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun Cak Imin tidak serta-merta percaya dengan omongan Jokowi.

Ketum PKB ini meminta masyarakat tetap mengawasi tindakan Presiden Jokowi di sisa waktu kampanye.

Pasalnya, Jokowi punya kedekatan secara langsung dengan salah satu peserta yang maju di Pilpres 2024, yakni cawapres Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulungnya.

"Komitmen itu harus diwujudkan jangan kemudian nyatanya berkeliling untuk mendukung salah satu calon. Jadi salut, hormat, kita buktikan," ungkap Cak Imin.

Jusuf Kalla Beri Wanti-wanti

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengingatkan Jokowi agar tidak melanggar etika sebagai Presiden dengan turun kampanye.

Menurutnya, Jokowi akan malu sendiri apa bila tidak sesuai dengan komitmen yang diucapkannya. 

"Kalau seorang melanggar etika artinya dia memalukan dirinya sendiri dan dia melanggar niat baik," kata Jusuf Kalla.

Ia menyarankan agar Jokowi mendaftar sebagai tim sukses jika ingin berkampanye.

Tetapi, jika tetap ngeyel kampanye dan tidak terdaftar sebagai tim sukses, maka Jokowi berpotensi melakukan kampanye terselubung.

Jusuf Kalla lantas membandingkan sikap Jokowi dengan sikap ia sendiri di Pilpres 2024.

Jusuf Kalla mengklaim tak pernah turun kampanye mendukung paslon manapun meskipun telah menyatakan dukungan kepada paslon Anies-Muhaimin.

"Kalau tak terdaftar namanya kampanye terselubung. Kalau saya mah menyatakan dukung, tapi saya tak kampanye, saya hanya duduk tak pernah bicara," ujar Jusuf Kalla.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait