POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Partai Golongan Karya (Golkar) Kaltim telah memiliki nahkoda baru periode 2020 sampai dengan 2025.
Dalam Musda X Golkar Kaltim (14-15/3/2020) lalu, secara aklamasi pada sesi pleno pandangan umum masing tiga DPD Kota dan sembilan Kabupaten, sayap partai didirikan dan ormas didirikan dengan jumlah 12 suara mendukung Rudy Mas'ud sebagai Ketua DPD Golkar Kaltim.
Sementara Makmur HAPK mendapat dua suara dari sayap pendiri dan ormas pendiri.
Keseluruhan total pemilik suara ada 16, DPP dan DPD I memilih abstain.
Sidang dipimpin lima orang, Nurdin Halid ditunjuk sebagai Ketua sidang dan menetapkan Rudy Mas'ud sebagai Ketua DPD Kaltim dan Makmur HAPK tetap menepati posisi Ketua Harian.
Forum Musda mengamanatkan keduanya sebagai formatur dalam merekrut struktur pengurus DPD Golkar Kaltim paling lambat tiga bulan.
Ditemui Rudy Mas'ud seusai kegiatan orientasi kader di kantor DPD Golkar Kaltim, Jalan Mulawarman, Samarinda, Kaltim.
Rudy sapaannya itu mengatakan keinginannya untuk bersama - sama mengembalikan kejayaan partai Golkar terlebih di Kaltim.
"Saya bukan hanya ajak saudara - saudari berlari, tapi juga terbang menggapai bintang kemakmuran," ujar Rudy yang juga anggota komisi XII DPR RI itu.
Makna terbang bersama itu dijelaskan Rudy dengan metode kerja tepat, cepat, tuntas dan iklas.
Dimulai dari percepatan - percepatan dalam melakukan konsolidasi organisasi. Dimulai dari struktur yang memiliki kesanggupan yakni, Penajam Paser Utara (PPU), Balikapapan, Samarinda dan Kukar dinilai dari lumbung suara perolehan suara legilatif. Lalu berlanjut ke enam daerah lainnya.
Perbedaan dalam Musda dikatakannya tak berlaku saat ini. Sebab menurut adik Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud itu, kepengurusan partai Golkar Kaltim akan mengakomodir kader yang memiliki motivasi politik dan kompetensi yang bekerja dalam partai sesuai tugas, pokok dan fungsi.
Dibawah kepemimpinannya, Rudy optimistis, bersama Makmur HAPK, Golkar menargetkan 60 persen suara perolehan dengan enam kemenangan partai Golkar di pilkada serentak 23 September 2020 mendatang."Perbedaan adalah dinamika, selebihnya tidak ada lagi sekat pemisah.
Tantangan pilkada harus kita sama - sama lewati, DPD 1 kuat kalau DPD 2 juga kuat," ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, dalam melakukan perekrutan pengurus DPD Golkar Kaltim, administrasi anggota dengan segera dilakukan, anggota maupun kader yang tidak lagi aktif, digandeng kembali untuk respon Pilbup dan Pilwali guna menepatkan kader terbaik di Kaltim menjadi kepala daerah, dengan begitu dirinya mengharap, seleruh unsur Golkar se Kaltim bisa bekerja sebaik baiknya.
"Dpp akan survei akhir bulan ini, survei adalah penilaian yang objektif, disamping kekuatan logistik yang tidak bisa dianggap remeh," imbuhnya. (Redaksi Politikal.id)