POLITIKAL.ID - Di tengah riuhnya masa kampanye yang kian sengit, calon Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, memilih jalur yang lebih bersahaja.
Ia tidak menyibukkan diri dengan panggung megah atau sorak-sorai keramaian kampanye pada umumnya. Sebaliknya, Saefuddin Zuhri menyusuri gang-gang sempit di RT 9, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, menyapa warga dari hati ke hati.
Di tengah terik siang yang menyengat, Saefuddin tanpa ragu berdialog bersama warga meski jalan tersebut merupakan akses menuju pemukiman yang cukup padat dan sempit. Gang sempit yang mungkin bagi orang lain hanya sekadar jalur sunyi, bagi Saefuddin adalah pintu menuju suara rakyat, tempat ia menemui mereka yang jarang tersentuh langsung oleh kekuasaan.
Salah seorang ibu-ibu yang menggunakan daster, duduk di hadapan Saefuddin dan mengajukan pendapat untuk memperhatikan pendidikan bagi anak-anak mereka.
"Masalah pendidikan buat anak-anak kami mohon diperhatikan, kalau bisa semua gratis," ucap Ibu Endang sambil tertawa malu.
Saefuddin Zuhri mendengarkan dengan seksama setiap keluhan dan harapan warga. Ia berjanji akan memperjuangkan pendidikan gratis bagi anak-anak jika terpilih nanti.
"Pendidikan adalah hak setiap anak. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas," ujar Saefuddin.
Selain pendidikan, warga juga menyampaikan berbagai masalah lain seperti infrastruktur dan kesehatan. Saefuddin berkomitmen untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga mencari solusi konkret untuk setiap masalah yang dihadapi warga.
"Kami tidak hanya datang untuk mendengar, tetapi juga untuk mencari solusi bersama," tambahnya.
Pendekatan kampanye yang dilakukan Saefuddin ini mendapat apresiasi dari warga. Mereka merasa lebih dekat dan didengarkan oleh calon pemimpin mereka
."Kami senang Pak Saefuddin mau turun langsung ke lapangan dan mendengarkan kami. Semoga beliau bisa membawa perubahan yang lebih baik," kata Ibu Endang
Dengan pendekatan yang lebih personal dan bersahaja, Saefuddin Zuhri berharap dapat meraih simpati dan dukungan dari warga Samarinda. Ia percaya bahwa mendekatkan diri dengan warga dan memahami langsung permasalahan mereka adalah kunci untuk membangun kota yang lebih baik.
Saefuddin Zuhri menunjukkan bahwa kampanye tidak selalu harus megah dan meriah. Dengan menyusuri gang-gang sempit dan berdialog langsung dengan warga, ia membuktikan bahwa mendengar dan memahami adalah langkah awal menuju perubahan yang nyata.
(Redaksi)