POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemprov Kaltim ngotot loloskan myc dalam daftar belanja Kaltim 2021 mendatang.
Kendati begitu, mayoritas DPRD Kaltim menentang rencana tersebut.
Dua proyek usulan skema multy years contract (MYC) dari Pemprov Kaltim, menjadi polemik di DPRD Kaltim.
Pasalnya, Pemprov Kaltim dianggap tiba-tiba dan tergesa-gesa mengusulkan dua proyek ini.
Hal inipun mendapat pertentangan dari parlemen Kaltim.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pembangunan gedung baru di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Proyek yang diusulkan dengan anggaran sebesar Rp 311,10 miliar ini direspon Komisi IV DPRD Kaltim.
Rusman Yaqub, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim menyampaikan, pihaknya mengaku kaget dengan usulan pembangunan gedung baru di RSUD AWS tersebut.
Padahal beberapa waktu lalu pihaknya justru mengusulkan pembangunan rumah sakit provinsi untuk mengcover bagian utara Kaltim, seperti Berau, Kutim, dan Bontang.
"Komisi IV saat ini justru mengusulkan pembangunan rumah sakit provinsi. Rumah sakit tipe A untuk mengcover Berau, Kutim, dan Bontang," kata Rusman sapaannya saat dihubungi Rabu (19/11/2020) kemarin.
Kehadiran rumah sakit baru tersebut dianggap penting Komisi IV, lantaran sebagai pengganti rumah sakit di Tarakan, yang saat ini asetnya diserahkan Kaltim ke Pemprov Kaltara.
"Rumah sakit ini sebagai pengganti rumah sakit di Tarakan, aset pemprov yang diserahkan ke Pemprov Kaltara. Bukan justru membangun gedung baru di RSUD AWS Samarinda," ungkapnya.
Rusman menyebut, sudah saatnya Pemprov Kaltim memikirkan kehadiran RS baru di daerah tersebut.
Untuk lokasinya dapat ditempatkan di perbatasan Bontang-Kutim, maupun Kutim-Berau.
"Supaya apa, agar di AWS tidak terjadi penumpukan rujukan pasien dari rumah sakit kabupaten dan kota dari luar Samarinda," jelasnya.
Menseriusi usulan itu, Komisi IV telah beberapa kali mengusulkan secara lisan kepada pimpinan DPRD maupun Pemprov Kaltim, melalui TAPD, hanya saja belum secara usulan tertulis. Hingga akhirnya tidak ada tindak lanjut.
Akibatnya, usulan RS di utara Kaltim ini tidak terbahas dan otomatis tak masuk dalam rancangan APBD 2021.
Namun anehnya, ada usulan pembangunan gedung baru di AWS, yang juga belum terbahas sebelumnya. Dirinya mengaku, Komisi IV tak pernah dilibatkan dalam pembahasan usulan tersebut.
"Sudah kami sampaikan ke Pemprov Kaltim, secara ide dan gagasan, namun secara usulan tertulis belum. Tapi belum ada dari pemprov yang melakukan pembahasan serius untuk usulan ini," tegasnya.
"Akhirnya belum masuk ke APBD 2021, namun tiba-tiba kok ada usulan pembangunan gedung baru di AWS," sambungnya.
Komisi IV menegaskan, saat ini yang paling penting adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga.
"Kalau rumah sakit AWS yang kembali dibangun, warga dari Kutim atau Berau yang mau berobat kan masih jauh," pungkasnya. (*)