POLITIK.ID, SAMARINDA - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI P) Kota Samarinda tengah menanti rekomendasi bakal calon untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Samarinda 2020.
Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI P telah mengumumkan bakal calon kepala daerah Wali Kota dan Bupati di 20 Provinsi, pada 19 Februari 2019 lalu.
Selanjutnya, pengumuman gelombang dua akan diumumkan DPP.
Kepada sejumlah awak media, Ketua DPC Kota Samarinda, Siswadi mengatakan, telah melayangkan berkas dokumen hasil penjaringan balon ke DPD PDI Kaltim untuk kemudian diteruskan ke DPP PDI P untuk diberikan rekomendasi pada gelombang kedua.
Seperti diketahui, empat daerah di Kaltim yakni, Kabupaten Paser - Fahmi Fadli dan Sulaiman Eva Merukh.
Sementara Kota Balikpapan ada Rahmad Mas’ud dan Thohari Aziz. Lanjut di Kota Bontang rekomendasi juga diberikan Adi Darma dan Basri Rase.
Sedangkan Kutai Barat, F.X. Yapan dan Edyanto Arkan.
Menurut Siswadi ia berpandangan, bagi empat daerah yang sudah keluar rekomendasi dari DPP, Siswadi menyebut pasangan balon itu telah selesai dalam perhitungan segala aspek.
Kendati demikian, upaya mencari teman koalisi PDI P untuk mengusung balon Pilwali dan Wakil pada perhelatan Pilkada serentak nasional (23/9/2020) mendatang dikatakan tak semudah memilih kekasih hati ke jenjang yang lebih serius.
"Gak gampang cari teman koalisi itu," ujar Siswadi belum lama ini di ruang kerjanya kantor DPRD Samarinda.
Syarat mengusung Balon untuk jalur partai wajib memiliki 9 kursi, sementara PDI P hanya memiliki 8 kursi di DPRD Samarinda. Dengan begitu PDI P Samarinda butuh koalisi yang cukup.
Ketua DPC itu menganalogikan berkoalisi sama dengan menggunakan perahu lengkap dengan mesinnya. Dia juga menyebut percuma saja memiliki bensin ada tapi tidak ada mesin penggerak akan menjadi sia sia dan percuma.
Dengan begitu kader PDI P yang telah mengikuti penjaringan mesti memiliki pasangan yang tepat.
"Zuhdi Yahya, Edi kurniawan kader PDI P, kami ini tinggal tunggu pasangannya yang cocok saja, kepastian pasangan ya tetap DPP yang rekomendasi," pungkasnya. (Redaksi Politikal.id)