Sabtu, 23 November 2024

Soal Dana Desa, Anggota DPD: Kapan Mau Dicairkan Kalau Aturan Saja Baru Keluar

Jumat, 17 April 2020 2:38

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto. Foto/Istimewa

POLITIKAL.ID - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto mengaku terkejut karena dana desa tahap pertama tahun 2020 di NTT belum cair atau belum diterima oleh para kepala desa.

Padahal, kata dia, saat ini sudah memasuki bulan April. Informasi keterlambatan itu merupakan pengakuan sebagian besar para kepala desa kepada Abraham.

"Dana desa itu sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi di tengah pandemi Covid 19. Cukup prihatin karena sampai sekarang belum cair," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/4/2020).

Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari para kepala desa, kelambatan terjadi karena ada perubahan aturan dalam pengalokasian dana desa yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes dan PDT). Aturan itu baru keluar oleh Kemendes tanggal 14 April.

"Kapan mau dicairkan kalau aturannya saja baru keluar. Belum nanti mekanisme yang panjang dan berbelit-belit. Padahal Presiden Jokowi sudah instruksikan sejak berapa pekan lalu soal realokasi dana desa. Sangat disayangkan Kemendes lambat mengeksekusi," kata Abraham yang sudah tiga periode menjadi senator dari NTT ini.

Untuk itu Abraham membagikan sejumlah perlengkapan kesehatan ke desa-desa dan rumah sakit (RS) di sana seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer dan masker.

"Kami lakukan yang sederhana saja. Ini upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sebagaimana diajurkan pemerintah dan WHO," kata Abraham, Anggota Komite I DPD ini.

Dia mengaku tidak turun langsung ke lapangan untuk membagikan perlengkapan tersebut. Itu karena mengikuti larangan dari pemerintah agar tidak melakukan pertemuan dengan banyak orang di tengah pandemi Covid-19.

Abraham mengutus beberapa stafnya membagikan perlengkapan tersebut ke desa-desa.

"Saat staf saya sampai di desa, saya melakukan teleconference dengan para kepala desa yang menerima bantuan. Saya ingin memastikan bantuan yang diberikan memang sampai lokasi. Saya juga menanyakan perkembangan dana desa ditengah pandemi Covid 19," tutur Abraham yang juga Ketua Kadin Provinsi NTT ini.

Selain itu, Abraham juga memberikan bantuan perlengkapan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kupang. Bantuan berupa tempat cuci tangan portable dan masker.

Penyerahan secara simbolis diberikan Abraham dan diterima langsung Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe. Abraham mengatakan, penularanan Covid-19 paling sering terjadi melalui tangan.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar membiasakan diri mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Kebiasaan itu harus sesering mungkin setiap kali selesai beraktivitas.

"Mencuci tangan dengan sabun disebut para ahli sebagai cara paling ampuh musnahkan virus. Karena itu, kita berikan bantuan tempat cuci tangan ini. Kita harus budayakan hidup bersih,” kata Abraham.

Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi atas bantuan yang diberikan Abraham. Bantuan tersebut diyakininya sangat bermanfaat untuk mencegah penularan Covid-19.

"Akan kami tempatkan di tempat strategis, khususnya yang banyak mobilitas masyarakat,” kata Jerry. (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Anggota DPD Pertanyakan Pencairan Dana Desa"

Tag berita:
Berita terkait