POLITIKAL.ID - Pilkada Depok 2020 yang akan diselenggarakan September 2020 dipastikan tak diikuti pasangan calon dari jalur independen. Ketua KPU Kota Depok, Nana Shorbana menyatakan, jajarannya tak menerima satu pun berkas dukungan warga Depok untuk salah satu calon independen selama waktu yang ditentukan.
"Sejak tanggal 19 sampai dengan tanggal 23 Februari 2020, KPU Kota Depok siap siaga, karena itu memang waktu untuk penyerahan dukungan persyaratan bagi calon perseorangan," jelas Nana kepada Kompas.com, Senin (24/2/2020).
"Namun, sampai dengan hari terakhir, yaitu tanggal 23 Februari 2020 pukul 24.00 atau batas terakhir waktu yang telah ditentukan, KPU Kota Depok tidak menerima berkas dukungan dari satu pun bakal calon," ia menambahkan.
Sebagai informasi, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026 dari jalur independen diwajibkan mengumpulkan minimal 85.107 KTP sebagai syarat minimal dukungan warga. Jumlah itu setara 6,5 persen total daftar pemilih tetap (DPT) di Depok. Satu-satunya pasangan calon yang sempat ingin maju dari jalur independen ialah dua politisi muda, Yurgen Sutarno dan Reza Zaki.
Namun, keduanya hanya mampu mengumpulkan hampir 70.000 KTP warga Depok sejak mendeklarasikan diri maju pada 23 Desember 2019 lalu.
"Yurgen dan Zaki sampai dengan batas yang ditentukan, tidak datang untuk menyerahkan berkas dukungan," ujar Nana.
"Jadi kami ingin memastikan bahwa Pilkada Depok dipastikan tidak diikuti oleh calon perseorangan," tutup dia.
Sementara itu, seluruh parpol di Kota Depok masih melakukan penjajakan calon yang akan diusung. Dua poros utama koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020 sudah mulai terbentuk.
Poros petahana dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok. Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana. Sementara itu, oposisi jelang Pilkada Depok 2020 merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari kubu Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Namun, kini kedua kubu sepakat berpisah.
Berbekal 20 kursi di parlemen Depok, Gerindra dan PDI-P sepakat bergandengan. Koalisi dua partai yang bentrok pada Pilpres 2019 lalu itu diyakini jadi penantang serius. Namun, sampai sekarang belum ada satu pun poros yang mendeklarasikan jagoannya. Semuanya masih menanti arahan serta keputusan final para elitenya di tingkat pusat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada yang Daftar, Pilkada Depok 2020 Tanpa Calon Independen"