Selasa, 26 November 2024

Tanggapi Isu Reshuffle, Amien Rais: Kalau Mau Reshuffle, Jangan Pilih yang Begitu Lagi

Kamis, 2 Juli 2020 1:43

Amien Rais/ SINDOphoto

POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang tanggapan Amien Rais soal reshuffle kabinet.

Terkait reshuffle kabinet yang sempat diutarakan Jokowi waktu lalu menjadi perbincangan hangat.

Politikus senior Amien Rais menyebut masih ada waktu bagi Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki kinerjanya dengan melakukan reshuffle kabinet.

Namun ia mengingatkan Jokowi agar tidak lagi salah memilih pembantunya, agar nasibnya tidak seperti Presiden ke-2 RI, Soeharto, pada akhir kekuasaannya.

"Jadi ini masih ada sisa waktu, kalau mau reshuffle ya reshuffle, tapi jangan pilih yang begitu lagi. Dan harus cepat. Kalau tidak, ya sudah begini saja apa adanya. Tapi saya ingatkan ya pada Pak Jokowi itu, ya. Lihatlah nasib Pak Harto dulu," ujar Amien Rais dalam sebuah video wawancara yang diunggah di aku Instagram resminya.

Dugaan Amien saat ini sepertiga dari menteri-menteri yang dipilih oleh Jokowi dan timnya tidak punya sifat kerakyatan.

Dia menyinggung seorang CEO ojek online yang ditunjuk menduduki kementerian besar.

Lalu, sosok yang membeli saham klub sepak bola Inter Milan di Eropa yang kini mengurus Kementerian BUMN.

Super Menteri
Amien juga menyoroti figur yang merasa jadi superminister atau super menteri.

"Merasa jadi superminister, merasa tahu semuanya, memborong, dan lain-lain. Ini tidak sehat, begitu," kata Amien.

Jokowi, kata Amien, tak boleh salah lagi memilih menteri saat melakukan reshuffle.

Ia pun menceritakan kekuasaan Soeharto selama 32 tahun.

Menurut Amien, selama Soeharto berkuasa, semua menteri-menterinya hanya mengiyakan dan memuji sang pemimpin.

Tidak ada menteri yang tidak memuji, hingga akhirnya tiba aksi protes rakyat besar-besaran pada 1998 silam. D

alam situasi itu para menteri malah berbalik badan dari Soeharto.

"Ketika gerakan rakyat sudah mengepung kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit bertahan, semua menterinya itu meninggalkan Pak Harto," kata Amien.

"Balik kanan. Tidak ada lagi di pikiran mereka membela Pak Harto kecuali satu orang yaitu: Saadilah Mursjid," imbuh Amien.

Amien mengibaratkan apa yang dialami Soeharto dan Saadillah itu seperti pesta nangka.

"Jadi ketika pesta nangka, nangkanya habis tinggal getah, maka dia dengan Pak Harto tetap memikul kesalahan-kesalahan para menterinya yang mungkin juga sontoloyo," tutur Amien.

Menurut Amien apa yang dialami Soeharto tak menutup kemungkinan bisa dialami Jokowi.

"Jadi saya kira ini Pak Jokowi bisa-bisa ditinggalkan. Karena pada umumnya mereka enggak mengenal dan sebenarnya enggak dikenal juga.

Tahunya mungkin karena dia ini punya uang banyak , dia bisa ini dan itu, tapi kemudian sekarang seperti ini," ujar Amien.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung perombakan kabinet atau reshuffle di depan para Menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni, pekan lalu.

Dalam pemaparannya, Jokowi menyampaikan rasa kecewanya terhadap kinerja para Menteri yang dinilai tidak memiliki progres kemajuan yang signifikan.

"Sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam sebuah video yang diunggah melalui kanal Youtube sekretariat Presiden, Minggu (28/6).

"Saya harus ngomong apa adanya, tidak ada progres yang signifikan, tidak ada," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Amien Rais Respons Amarah Jokowi dan Isu Reshuffle"

Tag berita:
Berita terkait