Minggu, 23 Februari 2025

Tawaran Prabowo Bentuk Koalisi Permanen Menuai Beragam Tanggapan

Sabtu, 15 Februari 2025 19:35

Presiden Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto

POLITIKAL.ID - Presiden Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengajukan tawaran yang penting kepada partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk membentuk koalisi permanen.

Tawaran tersebut diungkapkan Prabowo dalam acara silaturahmi yang berlangsung di kediaman pribadinya, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025).

Tawaran ini disampaikan secara langsung oleh Prabowo Subianto dengan tujuan untuk memperkuat hubungan antar partai yang tergabung dalam koalisi.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin, mengungkapkan pernyataan tersebut setelah acara silaturahmi selesai.

Menurutnya, tawaran Prabowo bertujuan untuk memperkuat kerja sama di antara partai-partai dalam koalisi.

“Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan,” ungkapnya pada Jumat, 14 Februari 2025.

Tanggapan NasDem

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi keinginan Presiden Prabowo Subianto membentuk koalisi permanen.

Surya Paloh mengatakan usulan itu masih perlu dikaji.

"Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan," kata Paloh menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri HUT Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Ditanya lebih lanjut pandangannya tentang usulan itu, Paloh menjawab diplomatis. Namun dia melempar pertanyaan tentang berapa lama waktu dari arti 'permanen' yang dimaksud Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Paloh mengaku perihal itu akan dibahas dalam tim khusus di partainya untuk dikaji lebih lanjut.

"Kita akan bawa kepada tim khusus untuk melakukan pengkajian yang terbaik. Tetapi pada dasarnya itu hal-hal yang baik itu," ucap Paloh.

"Kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu, kan pasti ada batas waktu ya. Apakah dua kali pemilu? Tiga kali pemilu? Empat kali pemilu? Lima kali pemilu dan sebagainya ya," tuturnya.

Tanggapan Demokrat

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen yang dibangun oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

AHY mengatakan Prabowo telah menguatkan soliditas KIM.

"Saya rasa ini memperkokoh komitmen Koalisi Indonesia Maju sejak masa kampanye, ketika menang, dan sampai dengan hari ini mengemban amanah di pemerintahan. Saya rasa ini menjadi kekuatan tersendiri bagi kita sebagai anggota Koalisi," ungkap AHY kepada wartawan di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Dia juga mengatakan pesan yang disampaikan Prabowo sebagai Ketum Partai Gerindra dalam perayaan HUT ke-17 kali ini menunjukkan ketegasan agar jajaran Kabinet Merah Putih bisa mewujudkan visi Asta Cita.

"Presiden Prabowo Subianto tentu dalam kapasitas sebagai Ketum Partai Gerindra benar-benar tegas dalam membawa semangat bersama ini. Bahwa Gerindra bersama dengan KIM dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih yang beliau pimpin sebagai presiden untuk sama-sama kita menyatukan barisan mewujudkan semua yang menjadi visi misi beliau Asta Cita," kata dia.

Respon Partai Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menyatakan bahwa partainya sejalan dengan gagasan koalisi permanen yang diusulkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.  

"Koalisi permanen sudah dalam satu paham," kata Idrus usai menghadiri kegiatan silaturahmi para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju di kediaman Prabowo di Hambalang.  

Namun, Idrus tidak merinci lebih lanjut mengenai kesepahaman tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa Golkar memiliki visi yang sejalan dengan Prabowo

Tanggapan PDIP

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengatakan bahwa partainya menghormati gagasan Presiden Prabowo Subianto soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menjadi koalisi permanen yang mendukung pemerintah sampai tahun 2029. PDIP tak mau berkomentar lebih jauh soal usulan itu. 

“Kami hormati. ‘Kan kami enggak bisa mengomentari apa yang menjadi kedaulatan dan otonomi partai lain,” ucapnya ketika ditemui usai acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu.

Adapun posisi PDIP, kata dia, tetap berada di pihak rakyat.

“PDI Perjuangan punya sikap. Kami akan berkoalisi dengan rakyat. Kami akan berkoalisi yang orientasi kelihatan sama. Tentu kami dengan Partai Gerindra sama dalam hal ini,” ujarnya.

(*)

Tag berita:
Berita terkait