Selasa, 22 Oktober 2024

Tiga Jenderal Purnawirawan TNI Disebut Ganjar tidak Layak Jadi Panutan, Luhut Tak Tinggal Diam

Jumat, 9 Februari 2024 7:10

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

POLITIKAL.ID - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo terang-terangan menganggap sikap tiga Jenderal purnawirawan TNI tidak layak menjadi panutan.

Ini berkaitan dengan sikap tiga Jenderal yang justru mendukung orang yang pernah mereka pecat dari TNI.

Pernyataan Ganjar Pranowo tersebut mengarah pada Jenderal yang kini berada di belakang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Waktu 2019 kita dalam satu kubu, mereka menyuarakan itu dan itu Jenderal. Lalu hari ini dia menarik (pernyataan itu) dan memberikan dukungan. Sesuatu yang tidak bisa saya jadikan panutan. Dengan disiplin yang diajarkan keluarga saya, ah anda ternyata mencla-mencle," ungkap Ganjar selepas acara deklarasi keluarga Purnawirawan di Karanganyar, Rabu (7/2/2024).

Ganjar Pranowo menyebutkan tiga Jenderal yang dimaksud adalah mantan Panglima ABRI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto; mantan Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar; dan Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau saya lihat, ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya, dan beliau-beliau ada reakamannya semua menyampaikan itu, meskipun hak politiknya saya hormati, " kata dia.

Meski Ganjar tak membeberkan arah dukungan tiga purnawirawan TNI tersebut, namun diketahui ketiga Jenderal tersebut sekarang berada di belakang Prabowo Subianto.

Luhut Binsar Pandjaitan misalnya, telah menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Bahkan Wiranto ikut turun kampanye bersama Prabowo Subianto di Minahasa dan Manado belum lama ini.

Ganjar menyebut ucapan tiga Jenderal purnawirawan itu mencla-mencle karena ada jejak digitalnya.

Tetapi Ganjar secara pribadi tidak mempersoalkan arah dukungan ketiga Jenderal tersebut.

"Apakah ketiga Beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu.

Beliau itu akan mengkoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu? Kalau jawabannya iya, silakan dikoreksi dengan alasannya. Tapi kalau tidak, orang pasti akan melihat yang lain," ungkapnya.

Reaksi Luhut

Menanggapi dirinya yang disebut Jenderal mencla-mencle, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbalik menyerang Ganjar Pranowo.

Luhut membalas dengan mengatakan orang yang menudingnya itu lah yang punya sikap mencla-mencle.

"Nggak ada mencla-mencle.  Yang mencla-mencle, dia itu," tegas Luhut binsar Pandjaitan.

Sementara itu, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi juga menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo.

Jodi menegaskan bahwa Luhut tidak mencla-mencle, seperti tudingan Ganjar.

"Kami ingin menegaskan bahwa bukan sifat Menko Luhut untuk mencla-mencle," kata Jodi kepada wartawan.

Menurutnya apa yang dipilih Luhut saat ini dengan mendukung Prabowo, karena keinginan terhadap keberlanjutan dan penyempurnaan dari berbagai program yang berjalan di pemerintahan Jokowi, seperti misalnya program hilirisasi dan pemerataan infrastruktur.

"Pilihan Pak Menko Luhut karena keinginan untuk melihat keberlanjutan dan penyempurnaan berbagai program dan inisiatif pemerintah saat ini," ucapnya.

"Termasuk upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, dan pembangunan infrastruktur yang merata," ujarnya menambahkan.

Demikian halnya dengan pembangunan pedesaan hingga jaminan kesehatan yang gratis.

"Pembangunan pedesaan untuk pemberdayaan masyarakat, jaminan kesehatan gratis yang memastikan akses bagi semua lapisan masyarakat, serta pencegahan korupsi yang diperkuat melalui digitalisasi sistem pengadaan, seperti pengimplementasian e-catalogue, simbara dan lain-lain," tutur Jodi.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait