POLITIKAL.ID - Masyarakat Indonesia dianggap sadar bentuk sikap terkait isu konflik Israel - Palestina yang menyebakan FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20.
FIFA mengeluarkan keputusan itu setelah muncul gelombang penolakan terhadap partisipasi tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah.
"Kami, saya kira, sebagai masyarakat Indonesia sangat menyadari bentuk sikap kami terkait dengan isu konflik Israel-Palestina," ujar Faizasyah saat ditemui di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu (5/4).
Ia kemudian berujar, "Masyarakat Indonesia juga menyadari sepenuhnya bagaimana posisi kita soal berapa lama mendukung Palestina."
Faizasyah berkomentar untuk menanggapi pertanyaan terkait RI batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan dampaknya ke reputasi Indonesia di mata internasional.
Dalam kesempatan itu, Faizasyah juga menyinggung pernyataan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, terkait posisi RI.
Pada Maret lalu, sebelum ada keputusan FIFA, Al Shun mengatakan Palestina akan tetap berada di hati warga dan pemerintah Indonesia.
Dubes itu juga menerangkan ajang olahraga jangan dicampuradukkan dengan politik.
"Kita tahu bahwa masing-masing federasi olahraga ini memiliki aturan sendiri, termasuk FIFA," kata Al Shun saat konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada 15 Maret lalu.
Ia kemudian berujar, "Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut."
Al Shun melontarkan pernyataan itu ketika sudah mulai muncul komentar-komentar penolakan keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Pihak yang menolak di antaranya pemimpin daerah di mana sejumlah laga Piala Dunia U-20 seharusnya digelar, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Sejumlah partai dan organisasi keagamaan lainnya juga menyerukan penolakan kehadiran tim Israel.
Beberapa berdalih Indonesia harus mematuhi konstitusi yang menolak penjajahan. Sementara itu, Israel dianggap masih terus menjajah Palestina.
Sebagai simbol membela Palestina, Indonesia tak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Beberapa pihak pun mempertanyakan alasan warga Israel diizinkan masuk ke Indonesia.
Setelah riuh penolakan itu, FIFA mengeluarkan keputusan dengan membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah U-20.
(Redaksi)