POLITIKAL.ID - Pada Kamis (6/4/2023) lalu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso lakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Audit Kasus Stunting Semester 1 tahun 2023 Kota Samarinda.
Rakor ini dilaksanakan di Ruang Rapat Sambuyutan Balai Kota Samarinda,.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu pendekatan yang dilakukan Pemerintah Kota Samarinda untuk menanggulangi permasalahan kasus stunting di Kota Samarinda.
"Permasalah stunting kita ketahui mempunyai penyebab yang sangat kompleksitas, dan kita sepakat penanganannya mulai dari hulu hingga ke hilir,"kata Rusmadi.
Ia mengatakan bahwa ada permasalahan yang ada di lapangan tadi berkenaan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
Untuk itu pemerintah akan menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang stunting.
"Usaha penyelesaian ekonomi masyarakat miskin terkhusus warga yang mengalami kasus stunting merupakan tugas yang akan dilakukan oleh Pemkot Samarinda guna menurunkan angka stunting di Kota Tepian,"ujarnya.
Karena sebagai daerah dengan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC), Pemkot Samarinda terus menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan layanan kesehatan
Rusmadi menjelaskan penyelesaian masalah stunting masyarakat yang tidak memiliki atau tidak aktif Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatannya, maka rumah sakit harus tetap memberikan pelayanan kesehatan.
"Seperti tadi jika ada warga yang stunting kemudian terkendala karena tidak memiliki atau tidak aktif BPJS Kesehatannya, maka saya sampaikan pemerintah telah mengarahkan untuk tetap diberikan pelayanan kesehatan,"jelasnya.
Kemudian diutarakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda Rusmadi mengungkapkan ada tiga hal yang akan diprogram Pemkot Samarinda untuk pengentasan masalah ekonomi penanganan stunting.
Pertama, bantuan dan perlindungan sosial dipastikan penyalurannya untuk mengamankan masyarakat tidak mampu dan berisiko stunting.
Kedua, program pemberdayaan masyarakat terlebih pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi orang tua agar memiliki pekerjaan dan berdayaguna memiliki ekonomi yang mandiri.
Dan ketiga yakni menciptakan lingkungan yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat.
"Kita harus melakukan penanganan stunting dari hulu sampai ke hilirnya. Faktor ekonomi yang menjadi salah satu faktor masalah penyelesaian stunting, tentunya juga akan kita (Pemkot Samarinda) melalui upaya yang terprogramkan," pungkasnya.
(Advertorial)