IMG-LOGO
Home Nasional Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar
nasional | umum

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar

oleh Hasa - 01 April 2025 09:40 WITA

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar

Pada tanggal 28 Maret 2025, Myanmar diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di wilayah Sagaing, dekat kota Mandalay.Lebih da...

IMG
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar

POLITIKAL.ID - Pada tanggal 28 Maret 2025, Myanmar diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di wilayah Sagaing, dekat kota Mandalay.

Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan tinggi tersebut.

Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar.

Bantuan yang dikirimkan mencakup tim penyelamatan, tenaga medis serta logistik yang dikirimkan dengan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto secara resmi melepas pengiriman bantuan tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/4/2025).

"Akibat yang diderita sungguh luar biasa. Per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600. Tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak," ujar Suharyanto.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini kondisi di lokasi masih cukup memprihatinkan.

Suharyanto juga mengatakan komunikasi di sana juga belum berjalan baik. Selain itu, di sejumlah daerah listrik juga masih padam.

Suharyanto menyampaikan bantuan yang dikirimkan Indonesia ini termasuk yang terbesar dibandingkan dengan misi kemanusiaan sebelumnya.

"TNI saja mengerahkan sampai dua pesawat Hercules ditambah satu pesawat Boeing 747 beserta pendukungnya. Kemudian Kementerian Pertahanan juga mendukung penuh memberikan bantuan logistik, bantuan perlengkapan, fasilitas lainnya," ucap dia.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan satu tim yang akan bertugas di sana sekitar satu bulan ke depan.

Suharyanto juga menegaskan tim yang diberangkatkan harus memiliki kesiapan penuh dalam menghadapi berbagai keterbatasan di lokasi bencana.

"Sudah ada tim pendahulu kemarin berangkat 31 orang. Dari 31 orang, ada 11 orang yang bertugas menyiapkan hal-hal untuk mendukung pelaksanaan tugas," pungkasnya.

(*)

Berita terkait