Sabtu, 23 November 2024

Jelang Muktamar NU di Lampung, Kyai Said Aqil Siradj di Mata Dewan Penasihat PWNU Kaltim

Kamis, 11 November 2021 6:34

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Muktamar NU ke 34 bakal digelar tanggal 23 s/d 25 Desember 2021 mendatang. Dewan penasihat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kaltim, Farid Wadjdy mengatakan, sedang mempersiapkan keikutsertakan peserta. Sebagaimana diketahui, perhelatan terbesar itu dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Dijumpai di ruangan kerjanya, pria yang juga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Samarinda Seberang, Kaltim itu sesuai penetapan Mukhtamar 34 di pulau Sumatera, berdasarkan amanat organisasi sebelumnya. "Hasil Munas dan Kongres NU di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim beberapa waktu lalu. Ketum PBNU dipilih peserta Muktamar secara langsung," tutur Farid Wadjdy, Kamis (11/11/2021). Mukhtamar ke 34 seharusnya kata mantan Wakil Gubernur Kaltim periode 2008 s/d 2013 itu dilaksanakan pada tahun 2020 lalu. Penundaan itu disebutnya lantaran pandemi Covid - 19 di Indonesia terbilang masih tinggi dan pemerintah sedang berupaya memutus mata rantai penyebarannya secara masif. Lanjut dia, bulan Maret lalu Muktamar pernah dilaksanakan, namun keputusan strategis belum bisa dihasilkan dengan maksimal lantaran partisipasi peserta yang terbatas, kendati virus Covid - 19 mulai melandai. "Jadi Muktamar sebelumnya menetapkan kembali dilanjutkan di Lampung selama tiga hari, tanggal 23 s/d 25 Desember 2021 mendatang," tambahnya Farid lagi. Sebagai perwakilan Kalimantan. Faried menjelaskan sesuai kententuan SC Mukhtamar NU ke 34 Lampung. Situasi Covid - 19 cendrung mulai melandai, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi pedoman saat kegiatan berlangsung. Diketahui, para peserta Muktamar berasal dari utusan Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang dan Pengurus Cabang Istimewa NU. Selain itu juga dari Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi. "Kaltim sendiri memiliki 11 suara dalam Muktamar termasuk 3 pengurus Kaltim," ungkapnya. Lanjut kata dia, peserta dari Kaltim ada 3 orang. 1 peserta setiap wilayah itu yakni, dewan Rais Syuriyah, 1 ketua ditambah kyai sepuh dari rekom pengurus wilayah. Prosesnya pemilihan Nahkoda PBNU itu dari hasil munas NU ditunjuk dari kumpulan para kyai, dipilih dari peserta Muktamar. Untuk Kaltim dan Kalsel mengusulkan satu kyai. Terkait kepeminpinan Said Aqil Siradj sebagai Ketum PBNU sekarang perlu menjadi catatan tersendiri kata Farid Wadjdy. Prestasi Said Aqil Sirad di dalam organisasi NU yang besar itu menunjukkan hasil yang menurutnya sangat luar biasa. "Contoh kepemimpinan beliau (Said Aqil Siradj) bisa mendirikan 38 Universitas NU se indonesia selama 10 tahun. Sebelumnya belum ada prestasi yang menyamai kepemimpinannya," ujarnya. Selain itu, lima Institut Teknologi dan Sains NU. Dengan begitu ada 43 PT yang menggunakan nama NU secara terang - terangan langsung dibawah pembinaan pengurus PB NU. "Kemajuan pesat itu luar biasa menurut saya," terangnya. Selain itu, prestasi lainnya adalah masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh dunia dan masuk urutan ke 19. Dari kotokohan Said Aqil itu memiliki pengaruh di masyarakat muslim internasional terlebih tanah air. Dengan melihat prestasi Said Aqil menurutnya tidak salah beberapa tokoh NU di beberapa wilayah kembali mengusung kyai kelahiran Cirebon, Jabar tersebut. "Jadi beliau (Said Aqil) bukanlah tokoh pemimpin yang meninggalkan NU. Terbukti dengan organisasi ini yang semakin berkembang," jelasnya. Dengan tidak terbatasnya kepemimpinan organisasi NU berbicara periodesasi. Said Aqil Siradj berpotensi kembali memimpin organisasi berhaluan moderat dengan segudang kiprahnya untuk bangsa dan negara yang tujuannya, untuk kemaslahatan seluruh ummat manusia. (*)
Tag berita:
Berita terkait