Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan kesiapan penuh untuk menjaga keamanan dan k...
POLITIKAL.ID - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan kesiapan penuh untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Hal ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai laporan kepada Presiden Prabowo Subianto pada Apel Kasatwil Polri 2024, Rabu (11/12/2024).
“Polri bersama stakeholder terkait sedang mempersiapkan rencana pengamanan perayaan Natal 2004 dan tahun baru 2025, guna menjamin keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan ibadah serta mobilitas masyarakat di akhir tahun,” kata Kapolri.
Polri mengutamakan pengamanan di tempat-tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur transportasi yang diperkirakan akan padat oleh arus masyarakat.
Langkah-langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru. Selain itu, Polri juga memastikan kesiapan personel di berbagai daerah, untuk mendukung pengamanan secara menyeluruh.
Selain fokus pada pengamanan perayaan akhir tahun, Kapolri juga melaporkan kemajuan besar dalam upaya Polri dalam pemberantasan kejahatan. Salah satu pencapaian signifikan adalah pembentukan Desk Pemberantasan Narkoba
“Sebagai langkah menyukseskan misi Astacita, Polri bersama kementerian dan lembaga terkait membentuk Desk Pemberantasan Narkoba, dengan capaian pengungkapan 3.608 perkara yang melibatkan 3.965 tersangka dan barang bukti senilai Rp2,88 Triliun yang dapat menyelamatkan lebih dari 10 ribu jiwa dari penyalahgunaan narkoba,”
“(Desk) Yang baru saja dibentuk, Desk ini pada tanggal 4 November dan ini adalah capaian yang kami laporkan kepada bapak presiden,” sambungnya.
Kapolri menambahkan, selain membentuk Desk Pemberantasan Narkoba, Polri juga telah membentuk Desk Pemberantasan Perjudian Daring sejak 4 November 2024.
“Telah dilakukan pengungkapan perkara sebesar 789 yang melibatkan 937 tersangka, menyita barang bukti senilai Rp220 miliar dan melakukan take down 32.322 situs judi,” pungkasnya.
(*)