POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Jelang pemilihan umum serentak nasional terlebih Pilwali kota Samarinda, Rabu (9/12/2020).

Lingkaran survei indonesia - Denny JA bekerja sama dengan Jaringan informasi publik merilis hasil survei tiga paslon kontestan pilwali Samarinda.

Peneliti LSI - Denny JA, Fadli Fakhri Fauzan mengatakan berdasarkan sampel survei 440 orang, dari total dpt Samarinda sebanyak 576.981 pemilih condong kepada pasangan Andi Harun - Rusmadi Wongso.

"Hasil survei menunjukkan paslon AH - Rusmadi memperoleh persentase 40 persen," ujar Fadli mengungkapkan saat jumpa pers, Jum'at (4/12/2020) disalah satu kafe bilangan Jalan Basuki Rahmad 2.

Lanjut kata dia menjelaskan, untuk paslon nomor urut 1 memperoleh 23 persen dan paslon nomor 3 memperoleh prosentase 21 persen.

Lanjut Fadli, pemilih AH - Rusmadi berasal dari semua kalangan dan kategori semua umur.
AH - Rusmadi hanya kalah dari pemilih non muslim melampaui paslon nomor urut 1.

"Secara umum AH - Rumadi unggul. Dari survei ini warga muslim banyak yang memilih AH - Rusmadi," imbuhnya.

Sementara untuk swing voters atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan, Fadli mengatakan di luar prosentase ketiga paslon sebanyak 30 persen.

Sementara itu terpisah, dijumpai awak media di posko utama pemenangannya, Andi Harun menanggapi santai.

Dengan persentase prediksi lembaga survei kesohor itu. Menjadi masukannya untuk lebih kembali menguatkan mesin - mesin politiknya.

Hal itu dilakukan sebagai bahan evaluasinya lebih memperkokoh setiap lini tim pemenangannya.

"Soal swing voter's saya tidak menjadi catatan serius. Tapi yang lebih saya garis bawahi adalah undecided voters atau jumlah orang yang belum menentukan pilihan hingga ke tempat pemungutan suara (tps). Artinya pilihan pemilih ditentukan saat pencoblosan," beber Ketua Gerindra Kaltim itu.

Ditanya terkait survei yang menyebut dirinya kurang populer di pemilih non muslim, AH enggan berkomentar.

"Kalau soal itu saya no komen dulu lah ya," terangnya.

Sebagai informasi, margin of error survei tersebut maksimal 4,8 persen.
Metode survei sendiri menggunakan kuisioner.

Hasil ketiga paslon ini dipastikan valid jika tak ada tsunami politik. Yakni termasuk tersandungnya salah satu paslon dengan kasus asusila dan kasus korupsi serta narkoba.

Walaupun bukan langsung dari paslon, orang terdekat semisal keluarga bisa turut mempengaruhi merosotnya hasil perelehan nyata.

Kendati kemenangan AH - Rusmadi tidak menyentuh prosentase 50 persen. Namun hasil ini dipastikan konstan.
(Redaksi Politikal - 001)