POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang kondisi politik tanah air usai kepulangan Habib Rizieq.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memberikan pernyataan untuk menenangkan publik.
Pasalnya sejak kepulangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab kondisi politik di Tanah Air begitu bergejolak.
“Perlu dong (memberikan pernyataan). Ini kan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,” ujarnya ketika dihubungi SINDOnews, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, sudah saatnya Presiden Jokowi turun tangan langsung. Pasalnya Jokowi adalah Presiden seluruh rakyat Indonesia bukan sebagian kelompok saja.
“Jadi harusnya secara politik karena presiden bukan milik kelompok tertentu, milik semua kelompok. Termasuk kalangan oposisi, kalangan FPI. Kan sejatinya harus memberikan statement yang sejuk, yang nyaman, yang bisa menjaga persatuan bangsa ketika di tengah lapangan bergejolak,” jelasnya.
Ujang yakin jika Presiden Jokowi memberikan pernyataan maka akan dapat meredam gejolak yang terjadi.
“Iya bisa diredam. Kalau presiden sudah berkata pasti akan diikuti oleh instrumen negara, oleh aparat pemerintah. Termasuk oleh para pendukungnya,” tandasnya.
Bahkan dia menilai perlunya rekonsiliasi antara pemerintah dengan Rizieq Shihab.
Ujang menyebut rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto bisa dilakukan harusnya juga demikian dengan Rizieq Shihab.
“Harusnya rekonsiliasi demi kepentingan bangsa dan negara. Masa kita dari pilpres sampai sekarang ribut terus, tegang terus, saling menyalahkan terus. Kapan kita ingin membangun bangsa. Jadi kedua-duanya harus sadar. Jadi pemerintah harus sadar, Habib Rizieq juga harus sadar bahwa antara pemerintah dan rakyatnya bersinergi membangun bangsa,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Kepulangan Habib Rizieq Ciptakan Gejolak, Presiden Jokowi Perlu Tenangkan Publik"