Rabu, 1 Mei 2024

Jual Miras Tanpa Izin, Satu Cafe di Samarinda Disegel Satpol PP, DPRD Bakal Panggil Pemiliknya

Senin, 28 Maret 2022 0:36

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Satpol PP Samarinda menyegel salah satu cafe dibilangan Jalan Juanda Samarinda. Pasalnya tempat tongkrongan anak muda tersebut menjual beragam merk minuman keras (miras) tanpa izin. Aktivitas itupun mendapat sorotan lantaran meresahkan karena pernah terjadi perkelahian. Kafe itu bernama Arion. Sebelumnya Tim Marabunta Unit Reskrim Polsek Samarinda Ulu pun turun tangan untuk mengamankan keributan yang terjadi di lokasi kafe. Ternyata, peringatan berkali-kali dari petugas kepolisian dan Satpol PP Samarinda sepertinya tidak membuat pemilik kafe jera. Bahkan belum lewat 1 hari setelah Tim Marabunta Unit Reskrim Polsek Samarinda Ulu menyisir area kafe dan mendapati puluhan dus botol minuman keras (miras) tak berizin, tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda didampingi Komisi I DPRD Samarinda serta unsur TNI-Polri kembali menemukan ratusan botol miras yang di simpan di kedai kopi di area kafe tersebut. Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun terlihat geram saat menemukan langsung ratusan botol miras. Afif mengatakan, pihaknya selaku wakil rakyat Kota Samarinda telah banyak mendapat laporan dari warga atas aktivitas kafe yang menggangu keamanan dan ketertiban warga sekitar. "Ini berawal dari laporan warga, ribut sampai jam 3 subuh," ucap Afif saat diwawancara awak media usai razia, Minggu (27/3/2022) malam. Sebagai wakil rakyat ia dan beberapa rekan komisi I mengaku tidak langsung mengambil tindakan. Namun pihaknya lebih dulu mencari informasi terkait siapa pemilik kafe dan bagaimana terkait izin usaha kafe tersebut. "Akhirnya kita (komisi I) berkoordinasi dengan Satpol PP, TNI-Polri dan RT setempat untuk melakukan penyegelan," imbuhnya. Mengenai tindak lanjut atas penyegelan kafe Arion, Komisi I sebut Afif akan memanggil pemilik kafe untuk dimintai keterangan lebih detailnya. "Kita akan panggil pemilik kafe. Dalam waktu dekat akan kita surati. Besok kalau bisa sudah dibuat surat panggilannya. Ini bukan soal mau bulan Ramadan saja tapi aktivitas sampai jam 3 subuh, kemudian mabuk-mabukkan ini jelas meresahkan warga," terangnya. (Adv)
Tag berita:
Berita terkait