POLITIKAL.ID - Kabar penggunaan atlet luar daerah pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-VII Kalimantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Berau terus menyeruak.
Bahkan dikabarkan, pada salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan itu menggunakan atlet asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan raihan prestasi 10 medali emas.
Pelaksanaan multievent empat tahunan itu pun kini diminta untuk dilakukan evaluasi ulang. Khususnya terkait kabar penggunaan atlet luar Kaltim yang dipergunakan kabupaten/kota tertentu, hanya untuk mengejar nama dan medali pengharagaan.
“Harusnya ini menjadi ajang untuk menguji prestasi anak-anak, tapi kan ini ada kabupaten kota tertentu menggunakan atlet luar untuk mendapatkan medali dan nama dengan menghalalkan segala cara,” ungkap Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Paser, Muksin melalui telpon selulernya Sabtu (26/11/2022).
Kabar yang kini senter berhembus itu sangat disesalkan Muksin. Sebab menurutnya, ajang Porpov Kaltim seharusnya bisa menjadi wadah pembinaan bagi setiap atlet muda untuk menuju jenjang yang lebih tinggi. Semisal Pekan Olaharga Nasional (PON) maupun gelaran ditingkat nasional.
“Kalau yang dipake atlet dari luar Kalimantan Timur maka ini nantinya untuk apa kita lakukan pembinaan. Karena Porprov ini kan untuk PON dan mereka akan kembali ke daerah masing-masing untuk mewakili daerahnya (pada ajang olahraga selanjutnya),” kata Muksin.
“Kalau meraka tidak memberdayakan atlet lokal (pada ajang Porprov Berau), itu yang sangat kita sesalkan. Ya ada (Atlet yang bertanding di Porprov Berau) dan itu (atlet) merupakan peraih medali emas di Porprov Sulsel yang belum lama ini selesai digelar dan dipake juga di sini,” kata Muksin lagi.
Karena adanya kabupaten/kota di Kaltim yang menggunakan atlet luar provinis, Muksin pun menegaskan kalau pihaknya tidak akan tinggal diam begitu saja, dan meminta agar panitia pelaksana maupun tim keabsahan bisa melakukan evaluasi ulang pada setiap cabor digelaran Porprov Berau.
“Rencana kami akan menyampaikan pernyataan sikap setelah pembukaan nanti. Harapan kami tidak menggunakan atlet luar. Dan juga pelaksana menghentikan itu. Di audit ulang, dan tim keabsahan bekerja lagi agar yang tidak sesuai prosedur tidak lagi dimainkan,” tegasnya.
Lebih jauh diungkapkan Muksin, kalau dalam ajang Porprov Berau saat ini Kontingen dari Kabupaten Paser sedikitnya menurunkan 355 atlet beserta tim official untuk mengikuti 31 cabor yang dipertandingkan.
Dari ratusan atlet yang mewakili Paser, Muksin memastikan kalau kesemuanya merupakan putra putri asli daerah, dan bukan atlet luar yang disewa hanya untuk memenangkan gengsi antar kabupaten kota di Kaltim.
“Kita menggunakan atlet daerah karena kita memberdayakan potensi atlet. Ada 355 atlet Paser beserta tim official untuk 31 cabor. Dan semua kita menggunakan atlet lokal,” pungkasnya.
(redaksi)