POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Setelah penerapan pembatasan jam malam hingga jam 8 malam di Kota Samarinda Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani, tentang penerapan jam malam di sektor Pariwisata. Ayu biasa ia disapa itu menyampaikan, dengan adanya penerapan jam malam di Samarinda penurunan wisatawan tidak terlalu signifikan. "Jadi dengan adanya jam malam tidak terlalu signifikan penurunan wisatawannya," ujarnya, Rabu (17/2/2021) Lanjutnya, untuk tempat-tempat destinasi pada umum operasional kerjanya, siang-sore atau mungkin sampai malam, tetapi tidak terlalu sampai larut malam. Namun saat disinggung bagaimana dampak bagi masyarakat yang berkecimpung di sektor pariwisata atau pengusaha objek wisata, saat adanya jam malam. Ia menegaskan pastinya dampak. Di masa awal pandemi Covid-19 saja, walau tidak adanya peraturan jam malam itu pun sudah terdampak. "Kondisinya memang seperti ini, secara umumnya terdampak," ucapnya. Tetapi, ia berpendapat bahwa para pengelola objek wisata di Samarinda, mengikuti apa yang menjadi peraturan Pemerintah. "Walau dengan pembatasan-pembatasan dari pemerintah itu tetap diikuti," sambungnya. Ditambahkannya, semisal nantinya jam malam kembali diterapkan di Kota Tepian ini. Dijelaskan tidak mempunyai persiapan khusus. "Karena sudah ada beberapa pengalaman, baik itu penerapan jam malam. Jadi di destinasi itu, umumnya tinggal mengikuti apa yang menjadi arahan," pungkasnya. (001)