Kejati Kaltim Pantau Molornya Proyek Taman Slamet Riyadi Samarinda
Kamis, 25 Maret 2021 1:58
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Kejaksaan Tinggi Kaltim turut berkomentar terkait molotnya proyek pembangunan taman slamet riyadi, Samarinda. Ditemui media ini, Kasi Penkummas Kejati Kaltim, Muhammad Faried menanggapi belum rampungnya taman tepat di samping fly over atau pendekat jembatan mahakam IV. Menurutnya, ada beberapa kemungkinan pembangunan taman itu belum dibuka untuk umum hingga saat ini. "Mungkin masih pemeliharaan, kami juga belum tahu soal proyek taman itu," ujar Faried sapaannya, Kamis (25/3/2021) Terkait keterlambatan atau tak sesuai jadwal kalender kerja. Kejati Kaltim belum bisa melakukan tindakan lebih jauh. Sebab ada mekanisme pemeriksaan yang lebih dulu dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan kata lain, Kejati menunggu rekomendasi BPK. "Kalau pemeriksaan dari BPK lalu ada kesimpulannya baru ditindaklanjuti sesuai rekom. Misalnya pekerjaannya kurang, ya harus dikerjakan. Atau harus dikembalikan kelebihan pembayaran atau kekurangan pembayaran," terangnya. "Tugas BPK untuk memeriksa dan seperti apa penyimpulkan," sambungnya. Kejati Kaltim mengakui belum mengetahui sepenuhnya proyek tersebut lantaran sejauh ini belum ada sama sekali laporan pembangunan tersebut ke kejati. Sementara itu, terkait adanya warga yang mengaku belum mendapat ganti rugi dari pembebasan lahan proyek taman tersebut. Faried menjelaskan, sejauh warga bisa menunjukan alas hak silahkan saja. "Soal itu kami belum tahu, tidak ada laporan," tandasnya. Diwartakan sebelumnya, proyek pembangunan taman tepian itu memakan total anggaran Rp14,66 miliar. Dikerjakan selama 303 hari kerja, dari 14 April hingga 5 Desember 2020. Dalam pantuan di lapangan, lokasi pengerjaan masih ditutupi penutup rapat di sisi jalan. Dari informasi yang dihimpun dari kontraktor pelaksana PT Mari Bangun Persada Spesialis, progres pembangunan nyaris mencapai 100 persen. Syahdewa Ajie Sugiman, Pelaksana Lapangan Taman Tepian Jalan Selamet Riyadi menjelaskan pengerjaan di lapangan tersisa penyelesaian 1 bangunan serta proses pengecatan. "Bangunan buah catnya belum selesai. Menuju 100 persen, dua sampai tiga minggu lagi selesai kontrak," kata Syahdewa, ditemui di lokasi pembangunan Rabu (24/3/2021). Kendala yang dihadapi kontraktor hingga melewati target pembangunan lantaran masalah cuaca, hingga lokasi pembangunan sempat terjadi sengketa lahan. Nantinya, taman tepian ini dilengkapi 13 bangunan buah yang digunakan sebagai toilet dan pos penjaga. Nyaris seluruh bangunan sudah tahap finishing, berupa pengecatan. Sementara 1 bangunan toilet masih tahap pembangunan. "Satu bangunan buah tahap finishing, berupa toilet dan pos penjaga," jelasnya. Selain bangunan buah, taman sepanjang 400 meter itu juga dilengkapi jalan pendestrian sepanjang 360 meter, yang juga berfungsi sebagai joging trak. Monumen tugu jam matahari dibangun. Serta ada satunya tugu selamat datang, hingga patung pesut sebagai ikon kota. "Jaringan listrik sudah masuk. Untuk kapan diresmikannya kami belum tahu, tergantung dari dinas terkait," pungkasnya. (001)
Berita terkait