POLITIKAL,ID, SAMARINDA - Suara anggota DPRD Kaltim dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung Panitia Khusus (Pansus) penanganan virus corona di Kaltim segera dibentuk.
DPRD Kaltim sebagai lembaga penyelengara Pemerintahan Daerah memandang perlu andil besar dalam upaya percepatan penanganan Novel Coronavirus (COVID-19)
"Pansus Dibentuk untuk Keluarkan rekomendasi," ujar Syafruddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Whatsapp (5/4/2020).
Menurut udin sapaannya itu, dua pilihan berdasarkan situasi khusus kebijakan penanganan yakni, dengan membentuk tim atau membentuk pansus agar fokus serta terarah dalam bekerja untuk pencegahan dan penanganan virus corona di Kaltim.
Tim atau pansus ini lah yang akan menghitung besaran kebutuhan anggaran yang dipersiapkan. Hal itu sangat penting lantaran relokasi anggaran dengan tim atau pansus memiliki tugas untuk mempertanggungjawabkan duit rakyat kepada publik perihal apa saja peruntukannya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kaltim sudah menyiapkan Rp 16 Miliar untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis pasien positif terjangkit virus corona dan realokasi Rp 17 miliar untuk kebutuhan darurat lainnya.
Meskipun secara formal belum disampaikan ke DPRD Kaltim, namun DPRD disebut politisi PKB Kaltim itu tidak berdiam diri, tentunya seluruh anggota DPRD juga akan menginvetarisir apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Baik langkah pencegahan maupun upaya untuk menanggulangi dampak virus corona.
"Kami juga akan menghitung secara mandiri di DPRD. Misalkan tiba-tiba Pemrov Kaltim usul anggaran melebihi alokasi anggaran 15 miliar, ujuk-ujuk DPRD menyetujui, sama aja DPRD hanya tukang stempel saja. Makanya perlu dibahas bersama," imbuh Ketua PKB Kaltim itu lagi.
Pentingnya DPRD membentuk pansus untuk menghitung secara rinci anggaran yang dibutuhkan. Bisa saja lebih dari Rp 33 miliar, perhitungan DPRD memprediksi bisa lebih dari itu semisal Rp1 triliun pun tak masalah anggaran APBD 2019 digulirkan.
Fraksi PKB disebutnya agak sedikit ngotot untuk membentuk Pansus hal itu lantaran produk dari pansus ini bisa menjadi rekomendasi.
Misalnya saja ia mencontohkan, pihak ketiga ada yang terlibat dalam penanggulangan virus corona.
Ketika pansus terbentuk dan bekerja nantinya pansus merekomendasikan ke perusahaan tambang, perkebunan, dan perusahaan di sektor minyak dan gas untuk menyumbangkan Rp 100 sampai dengan Rp 200 juta per perusahaan.
Dicotohkannya lagi, ada 100 perusahaan di Kaltim, kalau 200 juta satu perusahaan menyumbang maupun uang yang dapat terkumpul, jelas akan mengurangi beban pemerintah.
Bahkan bisa menambah volume bantuan kita terhadap masyarakat yang terdampak virus corona ini.
"Kita hitung saja berapa jumlah perusahaan di Kaltim ini yang dengan sukarela berkintribusi untuk mengatasi dampak kesehatan, sosial dan ekonomu masyarakat dampak pandemi corona," tandasnya uddin. (Redaksi Politikal - 001)