Minggu, 19 Mei 2024

Konfilik di Myanmar, Presiden Jokowi Bakal Bahas Penyelesaian Dalam Konferensi KTT ASEAN 2023

Senin, 8 Mei 2023 14:39

BERBICARA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Indonesia menjadi ketua ASEAN 2023. Dalam peretemuan ini nanti Presiden Joko Widodo mendorong konflik di Myanmar segera diselesaikan dengan berdialog dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean.

Pertemuan antara pemimpin negara-negara ASEAN itu bakal diselenggarakan pada 10-11Mei 2023.

"Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan, yang pertama kekerasan segera dihentikan dan bantuan kemanusiaan harus sampai rakyat Myanmar dan dialog yang paling penting," ujar Jokowi di Labuan Bajo, Minggu (7/5).

Ia menjelaskan isu konflik Myanmar menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan tersebut. Myanmar memang menjadi topik perbincangan usai negara itu dilanda kekerasan hingga peperangan antara kubu militer dan pemberontak sipil.

"Tetapi acuan kita tetap Myanmar. Tetapi kita ingin dialog, menurut saya sanksi bukan sebuah solusi," tuturnya.

Jokowi menyebut Indonesia telah bekerja keras mendorong implementasi lima point consensus (5PC) dalam penyelesaian konflik Myanmar.

Kekacauan di Myanmar terjadi usai militer menggulingkan pemerintahan sipil 1 Februari 2021 lalu.

Myanmar berada dalam krisis politik dan kemanusiaan usai junta militer atau Tatmadaw mengambil alih kekuasaan secara paksa pada Februari 2021.

Warga ramai-ramai menolak pemerintahan tersebut. Mereka kemudian menggelar demo di hampir seluruh penjuru negeri.

Konflik semakin runcing usai sejumlah kelompok milisi di Myanmar mengangkat senjata melawan junta.

Namun, junta menanggapi dengan represif. Mereka tak segan menangkap bahkan membunuh siapa saja yang menentang pemerintahannya.

Rezim militer Myanmar terus melakukan serangan udara meski ada peringatan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Pada November lalu, Amnesty Internasional melaporkan jumlah warga Myanmar yang mengungsi akibat konflik melebihi 1,4 juta jiwa. Sementara 12.839 orang ditahan dalam kondisi yang mengenaskan di negara itu.

(Redaksi)

Tag berita: