POLITIKAL.ID - Ketegangan antara Israel dan Iran menyebabkabkan harga minyak mentah naik 0,0015% ke level US$ 85,20 per barel pada hari ini, Senin (15/4). Kemudian harga minyak Brent juga naik 0,037% ke level US$ 90,24 per barel
Data ini diambil dari Trading Economics, Menurut Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mencermati bahwa tidak ada tanda-tanda yang cukup kuat untuk perubahan menuju penurunan harga minyak.
Menurut dia, beberapa faktor yang memberikan dukungan kuat terhadap kenaikan harga minyak salah satunya yaitu, ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Iran, sehingga menghadirkan potensi konflik yang dapat memicu perang di kawasan Timur Tengah.
“Iran, sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk mempengaruhi pasar minyak global,” kata Andrew dalam risetnya, Senin (15/4).
Selain itu, Andrew juga menyoroti penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Dia menilai, dolar yang kuat biasanya membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga dapat memberikan tekanan tambahan terhadap harga minyak.
Fischer memprediksi tren kenaikan harga minyak masih akan berlanjut, dengan sedikit tanda-tanda perubahan yang mengindikasikan penurunan.
“Konflik internal di Amerika Serikat, khususnya dengan Texas, juga menjadi faktor yang akan mempengaruhi harga minyak. Texas, sebagai produsen minyak terbesar di AS, memiliki potensi besar untuk memengaruhi pasokan global,” kata dia.