POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Logo Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut-sebut ada sedikit perubahan.
Penambahan terjadi pada beberapa unsur dibandingkan logo sebelumnya.
Ditanya hal tersebut, Ketua DPW Kaltim, Rusman Yaqub mengatakan tidak mengetahui adanya perubahan logo.
"Nah saya enggak tahu itu," ujarnya.
Logo itu terdapat simbol ikat kepala berwarna merah putih di belakang Ka'bah, lengkungan garis kuning mengikuti lekukan-lekukan warna merah, dan semboyan yang berbunyi 'merawat persatuan dengan pembangunan'.
Sementara untuk latar belakang tetap berwarna hijau.
Sebelumnya logo partai ini adalah Ka'bah, yang di bawahnya bertuliskan PPP.
Tak hanya sekedar lambang, mengutip dari situs PPP, penambahan ikon tersebut memiliki empat filosofi yakni, beragam hijau yang menyatu ke dalam bulatan putih menggambarkan persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah, ukhuwah basyariyah).
Sementara Ikat kepala Merah Putih melambangkan ukhuwah wathoniyah. Persaudaraan bangsa yang mencintai dan berjuang untuk kemaslahatan negara kesatuan republik Indonesia.
Ka'bah melambangkan ukhuwah islamiyah. Persaudaraan sesama umat Muslim. Sebaik-baik umat adalah yang menegakkan kebenaran dan mencegah kebatilan serta beriman kepada Allah.
Lalu, semboyan Merawat Persatuan dengan Pembangunan merupakan sublimasi dari prinsip perjuangan dan lima visi partai Islam tertua ini.
Terkait dengan logo tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu tidak mengetahui siapa yang mengusulkan.
"Apalagi yang mengusulkan, saya tidak tahu sama sekali," tambah dia.
Sementara itu dikutip dari laman cnnindonesia.com, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi menyebut parpolnya memiliki logo baru.
"Kita punya logo perjuangan 2024," katanya saat ditemui wartawan di Kompleks Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (28/1) malam.
Pada peringatan Hari Lahir ke-48 PPP, Kamis (28/1) malam, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan ingin mengembalikan marwah partai jelang memasuki usia emas 50 tahun pada 2023.
Suharso menjelaskan, salah satu cara PPP untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan merombak susunan kepengurusan. Menurut Suharso, pada periode 2021-2026, kepengurusan PPP akan dipenuhi generasi muda.
"Mudah-mudahan kita bisa jemput usia 50 tahun itu dengan mengembalikan marwah partai ini dalam pengertian kembali dengan suara yang lebih banyak. Setidak-tidaknya melebihi apa yang kita capai di masa reformasi ini," kata Suharso.
Suharso pun berharap kepengurusan PPP pimpinannya bisa belajar dari sejarah untuk memperoleh hasil yang lebih baik di Pemilu 2024.
(001)