POLITIKAL.ID - Peneliti Senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto memprediksi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2024 berlangsung hanya dalam satu putaran karena elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tinggi.
"Karena pasangan Prabowo-Gibran telah berhasil menembus elektabilitas 50,3 persen, secara sistematis Pilpres 2024 diprediksi akan berlangsung dalam satu putaran saja,” kata Peneliti Senior LSJ Fetra di Jakarta, Kamis.
Fetra menuturkan, meski dalam hasil surveinya angka pemilih yang belum membuat keputusan (undecided) sebesar 3,4 persen dan pemilih yang masih ragu-ragu (swing voters) mencapai 23,5 persen, namun kecenderungan elektabilitas Prabowo-Gibran terus melesat dalam dua bulan terakhir.
Kalaupun masih memungkinkan terjadi dinamika elektabilitas dalam satu setengah bulan menjelang Pilpres 2024, kecil kemungkinan bagi pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dapat mengejar elektabilitas pasangan dengan nomor urut dua tersebut.
Menurutnya, peluang Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres terbuka lebar selama tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo masih sangat tinggi.
Berdasarkan hasil survei yang ia lakukan, 76,8 persen responden menyatakan puas dan sangat puas terhadap kinerja Jokowi, sedangkan 18,8 persen lainnya mengaku kurang atau tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dan sebanyak 4,4% responden menjawab tidak tahu.
"Kemungkinan pasangan perubahan Anies-Imin bisa mendongkrak elektabilitas cukup signifikan dalam sisa waktu jelang Pilpres 2024. Sedangkan Ganjar-Mahfud yang bergonta-ganti strategi, antara merapat dan merenggang dengan posisi Presiden Jokowi mengindikasikan bahwa pasangan yang diusung PDIP dan PPP ini masih belum siap tempur dalam kontestasi Pilpres kali ini," ujarnya.