Senin, 25 November 2024

Maju Calon Ketum PSSI 2023-2027 , Erick Thohir Segera Roadshow untuk Vote di 16 Februari Mendatang

Kamis, 2 Februari 2023 17:0

PERESMIAN - Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto bersama pendukungnya usai menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023)./ Foto: Antara/Aprillio Akbar

POLITIKAL.ID - Menteri BUMN Erick Thohir yang maju sebagai calon ketua umum PSSI periode 2023-2027, mengatakan akan segera mengadakan roadshow atau safari.

Hal ini dilakukan untuk menyerap masukan dari suporter, klub, asprov, dan voters (pemilik suara) untuk perbaikan sepak bola. 

"Saya sekarang mengadakan roadshow, ngedengerin suporter, voters, klub," kata Erick kepada awak media di sela-sela Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023)

Erick menjadi salah satu dari lima calon ketua umum PSSI. Empat lainnya adalah Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, Arief Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemie Francis.

Erick sebelumnya telah menegaskan bahwa semangatnya maju bursa calon ketua umum PSSI karena sejalan dengan keinginannya untuk bersih-bersih di sepak bola Indonesia.

seperti saat pertama kali dipercaya menjabat sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mantan pemilik klub Italia, Inter Milan, itu menegaskan bahwa perbaikan sepak bola memerlukan peran aktif dan dukungan dari suporter. 

"Suporternya mau enggak menikmati sepak bola yang aman? Bagaimana supaya suporter dukung, ya kita harus dengan mereka dulu, jangan menyalahkan mereka dulu," katanya.

Menurut Erick, hal serupa juga berlaku untuk asosiasi provinsi (asprov) PSSI sebagai pelaku pembinaan sepak bola di level provinsi hingga akar rumput. 

Ia menilai harus ada upaya serius untuk menjembatani antara jajaran asprov dan klub-klub yang memang mayoritas berorientasi di kompetisi profesional.

"Dia (asprov) melihat klub itu kapitalis cari untung, pembinaan enggak. Nah ini kita harus sambungkan, bagaimana asprov bisa disambungkan dengan klub," ujarnya.

Sementara, dia melanjutkan, klub-klub juga telah berinvestasi modal untuk mengelola operasional mereka, tapi kerap kali masih merasa menemukan perlakuan yang tidak adil di dalam lapangan.

Untuk menghindari tuduhan-tuduhan terhadap wasit, Erick ingin kompetisi profesional Indonesia menerapkan penggunaan asisten video wasit (VAR). 

Mengenai kepemimpinan wasit, Erick sempat merujuk pada kontroversi keputusan di sebuah pertandingan NBA baru-baru ini yang melibatkan megabintang Los Angeles Lakers, LeBron James, dalam laga melawan Boston Celtics.

 Di pertandingan tersebut, James sempat berusaha melancarkan serangan pemungkas di pengujung kuarter keempat tapi upaya lay up yang dilakukannya dihalangi bintang Celtics Jayson Tatum yang mengayungkan tangan hingga mengenai lengan James. 

Namun, insiden itu diabaikan oleh wasit dan pertandingan harus dilanjutkan ke babak overtime karena skor masih berimbang 105-105, dan pada akhirnya Lakers menelan kekalahan 121-125.

Selepas pertandingan komisi wasit NBA mengklarifikasi bahwa keputusan wasit yang bertugas di pertandingan itu keliru. Terapi klarifikasi itu tetap tak mengubah hasil pertandingan.

"Jangan salahin wasit, kemarin LeBron James aja lagi lay up tangannya ditepok, mustinya foul, sampai dia begini-begini. Human error. Makanya nanti implementasi dengan VAR kaya di Piala Dunia, jadi kita mengurangi penuduhan wasit yang kurang-kurang, kasihan mereka punya keluarga," ujarnya.

Penerapan VAR tersebut diyakini Erick dapat membantu menghadirkan rasa aman bagi klub-klub sepak bola untuk berinvestasi lebih jauh dalam operasional mereka. Meski demikian, dia mengakui bahwa upaya membersihkan sepak bola bukanlah hal yang mudah.

"Klub-klub juga bisa berinvestasi lebih baik, dia merasa uang yang dikeluarkan tidak ada kerugian di lapangan. Nah itu semua harus bersih. Tidak mudah," kata Erick.

Karena itu, Erick memberi peringatan kepada para voters yang memiliki hak suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari nanti bahwa tidak masalah bila mereka takut dengan upanya bersih-bersih sepak bola Indonesia.

"Kalau saya berharap ini pakai hati. Mau enggak kita, kalau enggak ya jangan, karena saya mau bersih-bersih. Kalau pada takut ya jangan," ujarnya.

 Erick Thohir dan empat calon ketua umum PSSI lainnya akan bersaing memperebutkan 87 suara dari para voters dalam KLB PSSI yang akan berlangsung pada 16 Februari mendatang. 

(Redaksi)

Tag berita: