Jumat, 22 November 2024

Markus Taruk Allo Diperiksa Setengah Jam, Bantah Dugaan Penyidik

Kamis, 6 Agustus 2020 1:42

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Dugaan Pencatutan Syarat Dukungan Independen dari pasangan Parawansa - Markus tengah bergulir di ranah Gakkumdu.

Pemanggilan atau klarifikasi bapaslon dilakukan di kantor Bawaslu Jalan Kinibalu, Samarinda, Kaltim, Kamis (6/8/2020).

Dikonfirmasi sejumlah awak media, Markus sapaannya itu menjelaskan kedatangannya terkait klarifikasi pengumpulan syarat dukungan pendukung pada masa perbaikan yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Markus hanya ditanya beberapa pertanyaan terkait dugaan pencatutan nama berdasarkan laporan petugas verifikasi.

"Cuman ditanya sistem pengumpulan KTP, saya jawab apa adanya," ujar Markus.

Pensiunan birokrat itu menambahkan, terkait dugaan tersebut dirinya tidak mengecek karena waktunya sangat mepet untuk segera dikumpulkan.

Pengumpulan ktp itu diambil dari seluruh wilayah di Samarinda dimana metede relawan menyebar kemana saja. Pun bila ada yang ingin disampaiankan relawan, Markus menyebut biasanya melalui sambungan telepon sejauh data diterima sebagai syarat telah mendapatkan konfirmasi silon dari KPU.

"Tidak ada informasi yang bermasalah. Saya juga kaget kalau ada masalah,"

Terkait perolehan dukungan, tim relawan sudah ada antisipasi dengan menstok dukungan apabila data pada pengumpulan tahap awal mengalami kekurangan.

Jumlah relawan yang yang bekerja disebar di lapangan ada 30 sampai 40 orang.

"Dalam situasi ini, saya percaya saja dengan relawan," imbuhnya.

Pemanggilan dalam agenda klarifikasi itu dirinya baru pertama kali, dan setengah jam ditanya penyidik.

Dirinya menegaskan, adanya dugaan pencatutan tidak ada, dirinya hanya berpikir relawan berusaha semaksimal mungkin.

Bisa saja suami yang mendukung itu membawa serta KTP istrinya untuk mendukung pun semisal anak membawa serta ktp orangtuanya.

"Itu tidak benar, sejauh ini kami mengikuti sesuai aturan," pungkasnya.

https://youtu.be/DYsEq4P0fbU

( Redaksi Politikal - 001 )

Tag berita:
Berita terkait