Jumat, 22 November 2024

Masuk RUU HIP, Ini Kutipan Pidato Soekarno Tentang Trisila dan Ekasila

Rabu, 17 Juni 2020 3:7

Soekarno/ liputan6.com

POLITIKAL.ID – Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang pidato Soekarno tentang Trisila dan Ekasila yang masuk dalam RUU HIP.

Trisila dan Ekasila yang dimuat dalam Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) banyak dikritik.

Trisila dan Ekasila dinilai mengerdilkan Pancasila.

Diketahui, Pada Pasal 6 RUU HIP dinyatakan bahwa ciri pokok Pancasila disebut Trisila, antara lain Ketuhanan, Nasionalisme dan Gotong Royong. Kemudian pada Ayat (2) dinyatakan bahwa Trisila terkristalisasi dalam Ekasila, yakni gotong royong.

Sebenarnya, Trisila dan Ekasila merupakan gagasan Sukarno saat menyampaikan pidato dalam rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosa-kai pada 1 Juni 1945. Kala itu, tidak ada peserta rapat yang menyela atau menentang gagasan tentang Trisila dan Ekasila meski akhirnya Pancasila yang dipilih menjadi dasar negara Indonesia.

Sukarno pun tidak memaksa kepada peserta rapat untuk menyetujui Pancasila, Trisila dan Ekasila sekaligus. Akhirnya BPUPKI setuju Pancasila yang dijadikan dasar negara.

Mulanya, Sukarno menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai negara merdeka, perlu memiliki dasar yang kuat, identik dan sejalan dengan prinsip masyarakatnya. Sukarno menyampaikan lima poin, yakni Kebangsaan, Internasionalisme atau perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Berikut kutipan pidato Sukarno yang dimuat dalam Risalah Rapat BPUPKI tentang Trisila dan Ekasila setelah menyampaikan 5 gagasan tentang dasar negara pada 1 Juni 1945.

Saudara-saudara, "Dasar-dasar Negara" telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Darma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Apa lagi yang lima bilangannya?

(Seorang yang hadir: Pandawa Lima)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait