Minggu, 23 Februari 2025

Mendorong Partisipasi Warga dalam Pembangunan, Andi Harun Bakal Lanjutkan Probebaya

Selasa, 18 Februari 2025 11:40

Wali Kota Samarinda, Andi Harun (ist)

POLITIKAL.ID - Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya).

Namun ia mengatakan, evaluasi dan penyesuaian akan dilakukan, terutama dalam membagi porsi antara pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi

Andi Harun menegaskan bahwa Probebaya bukan hanya soal anggaran tetapi bagaimana dana tersebut dapat memicu partisipasi aktif warga dalam membangun lingkungan mereka sendiri.

“Dana Rp 100 juta itu bukan hanya angka, tetapi pemicu gerakan warga merancang, melaksanakan, dan mengawasi sendiri. Hasilnya, bukan hanya infrastruktur yang terbentuk tapi juga ekonomi yang terus berputar di lingkungan mereka," ujar Andi Harun pada Minggu (16/2/2025).

Probebaya mengalokasikan 60 persen anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan 40 persen untuk pemberdayaan masyarakat. Namun, manfaatnya lebih dari sekadar angka pembagian. 

“Di beberapa wilayah warga bahkan berinisiatif menggalang dana tambahan guna menyempurnakan proyek mereka,” ucapnya.

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di salah satu RT di Gunung Lingai warga yang telah mendapatkan bantuan untuk program budidaya ikan tawar kemudian menyisihkan sebagian keuntungan mereka guna mendanai pembangunan jalan tanpa bantuan langsung dari pemerintah.

“Setiap panen, warga menyumbang Rp5.000 untuk kepentingan publik. Hasilnya tanpa campur tangan pemerintah mereka berhasil membebaskan lahan untuk jalan lingkungan. Ini bukan hanya gotong royong, tapi juga bukti bahwa warga bisa mandiri dalam membangun," jelasnya.

Keunikan Probebaya terletak pada pendekatan komunitasnya. Program ini tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi juga membentuk Badan Usaha Milik Rukun Tetangga (BUMRT) untuk mengelola hasil usaha warga agar lebih produktif dan berkelanjutan. 

Andi Harun mengatakan jika sebelumnya warga hanya sekadar menjalankan program budidaya ikan secara konservatif, kini mereka mulai memikirkan aspek bisnisnya seperti perencanaan pengembangan dan pemasaran yang lebih baik.

“Kalau dulu usaha kecil hanya bertahan untuk konsumsi sendiri sekarang warga sudah diajarkan bagaimana membuat packaging yang menarik, bagaimana strategi pemasaran, hingga cara meningkatkan daya saing produk mereka," jelasnya.

(*)

Tag berita:
Berita terkait