Rabu, 15 Mei 2024

Kabar Nasional

Mulai Perang Terbuka? Jokowi Pilih Rambut Putih, Anies Baswedan Sindir Pemimpin Tak Tepati Janji

Kamis, 29 Desember 2022 12:34

Joko Widodo dan Anies Baswedan/ tempo.co

POLITIKAL.ID - Dinamika politik mulai memanas usai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.

Tak lama setelah Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres, entah kebetulan atau tidak, Presiden Jokowi beberapa kali mengingatkan partai politik maupun relawan pendukungnya agar jangan salah pilih capres untuk Pilpres 2024 mendatang.

Dalam sebuah kesempatan, Jokowi bahkan menyampaikan ciri-ciri fisik seorang capres yang layak dipilih.

Di antaranya berambut putih dan ada kerutan di wajah.

Meski tidak menyebut nama, pernyataan Jokowi tersebut ditafsirkan sebagai dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang "kebetulan" berambut putih.

Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan diprediksi akan bersaing dalam Pilpres 2024.

Meski belum mendapatkan "tiket resmi", kedua tokoh ini mempunyai elektabilitas paling tinggi berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei.

Entah sebagai bentuk respons terhadap dukungan Jokowi ke Ganjar atau tidak, terkini, Anies Baswedan juga ikut bicara soal cara memilih pemimpin.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Jakarta pada Seni (26/12/2022) dan diunggah di akun Youtube pribadinya berjudul "Bagaimana Memilih Pemimpin?".

Menurut Anies Baswedan, memilih calon pemimpin harus dilihat dari rekam jejaknya.

"Enaknya punya rekam jejak itu begitu, bapak ibu. Bisa telisik, nah kemarin gimana? Kadang-kadang kita lupa tidak melihat rekam jejak secara lengkap," kata Anies.

Menurut Anies, jika pemimpin sudah sekali tak menepati janji, maka hal itu akan terus terulang.

"Kalau biasa tidak menepati janji, ya besok enggak menepati janji. Sudah ada buktinya kan? Bapak-bapak bisa lihat buktinya banyak, sudah ada buktinya."

"Kalau sekali gonta-ganti, ya besok bakal gonta-ganti. Kalau sekali tidak selesai tugas, ya besok nggak selesai tugas, sama," papar Anies.

Kendati begitu, Anies Baswedan mengakui tak bakal ada sosok pemimpin yang bisa sempurna.

"Bandingkan antar orang yang mau bapak pilih. Begitu dibandingkan nanti di bawahnya ketemu persamaannya.

Itu namanya rational choice," tutur Anies.

Anies menjelaskan, sejatinya kredibilitas itu ada pada rekam jejak masing-masing orang.

"Visi misi itu bukan tidak penting karena pemimpin tanpa mimpi itu pasti bukan pemimpin. Pemimpin itu pasti punya mimpi tapi mimpi itu hanya kredibel kalau ditopang dengan rekam jejak. Kredibilitas itu ada pada rekam jejak, bukan pada keindahan mimpinya," tutur Anies. (*)

Tag berita: