POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemkot Samarinda menargetkan pendapatan dari retribusi parkir Rp 11 miliar lebih dalam setahun. Dengan perhitungan perhari Rp 32 juta dan perbulan Rp 92 juta. Dengan menggunakan aplikasi E-parkir pemkot optimis bisa meningkatkan pemdapatan dan meminimalisir kebocoran. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komis II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri optimis target tersebut dapat diraih dengan sejumlah syarat. "Boleh target tinggi, kami sepakat. Tapi progres sosilisasinya kepada masyarakat harus sampai soal sistem parkir eletronik ini," kata Novi sapaannya, Jum'at (28/1/2022) saat dikonfirmasi. Selain itu kata Novi, Pemkot harus memperjelas titik parkir yang menggunakan aplikasi elektronik tersebut dan mempersiapkan tenaga jukir dengan baik. "Harus imbang, petugas yang membawa alat eletronik ini dan secara merata dibeberapa titik parkir yang ditetapkan," imbuhnya. Dengan begitu, petugas jukir sudah siap di lapangan untuk melaksanakan sistem baru tersebut. "Kalau semuanya sudah siap, maka target pemkot pasti akan terpenuhi," ungkapnya. Lanjut politisi PAN itu menjelaskan. "Petugas wajib dibekali kemapuan yang mumpuni," sambungnya. Tak hanya itu, optimalisasi Satuan kerja mesti bekerja baik dalam hal memberikan pelatihan kepada jukir untuk meningkatkan kemapuan terkait teknologi baru tersebut, dimana sebelumnya diketahui karcis menjadi penanda masyarakat membayar parkir secara sah. "Pelatihan kepada petugas yang lama di lapangan sangat perlu, dari pada mencari petugas baru. Yang ada saja dilatih," jelasnnya. Pemkot telah menetapkan 84 ruas jalan dengan sebaran 228 lokasi titik parkir. Jika hal itu diupayakan maksimal, maka target pendapatan terpenuhi. (*/adv)