POLITIKAL.ID - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 sudah di depan mata, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim optimis bahwa tingkat partisipasi pemilih akan mencapai target yang telah ditetapkan.
Menjelang pemilihan gubernur serta bupati/walikota di provinsi yang berjuluk Benua Etam ini, KPU terus berupaya maksimal untuk memastikan seluruh warga yang memenuhi syarat dapat menyalurkan hak pilihnya.
Berbagai langkah telah diambil untuk mencapainya, termasuk memperluas sosialisasi melalui media sosial, penyuluhan langsung ke komunitas-komunitas lokal, dan meningkatkan kualitas data pemilih agar lebih akurat dan komprehensif.
KPU Kaltim menargetkan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dalam Pilkada serentak 2024, dengan harapan bisa menyamai bahkan melebihi angka partisipasi yang tercatat pada Pemilu serentak Februari 2024 lalu.
Optimisme tersebut disampaikan oleh Komisioner KPU Kaltim, Abdul Qayyim Rasyid dalam forum Rapat Koordinasi Forkompinda se-Kalimantan Timur bersama Tim Pemantau Perkembangan Politik Daerah, yang digelar di ballroom Hotel Novotel Balikpapan pada Rabu (13/11/ 2024)
“Kami berharap tingkat partisipasi pada Pilkada serentak 2024 ini minimal bisa menyamai capaian Pemilu kemarin, yakni sekitar 77,5 persen di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, pada Pemilu Februari lalu kita mampu meraih angka partisipasi sebesar 79,81 persen.
"Ini adalah keberhasilan kita bersama, tidak hanya KPU dan Bawaslu, tetapi juga berkat dukungan TNI, Polri, Pemprov Kaltim, DPRD Kaltim, dan jajaran pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota,” kata Abdul Qayyim.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan Pemilu sebelumnya, termasuk peran penting para camat di setiap kecamatan.
Menurutnya, tingkat kecamatan merupakan ujung tombak dalam meningkatkan partisipasi pemilih, melalui rekonsiliasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Peranan camat sangat vital. Mereka adalah pihak yang berada di garis depan dalam menjaga tingkat partisipasi di daerahnya.
"Kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam setiap tahapan pemilu hingga menghasilkan angka partisipasi yang tinggi,” lanjutnya.
Selain itu, terkait pengamanan logistik Pilkada, Abdul Qayyim menekankan pentingnya peran Polda Kaltim. KPU Kaltim sangat terbantu oleh dukungan Polda dalam pengamanan distribusi logistik Pilkada.
“Peran Polda Kaltim dalam pengamanan logistik Pilkada sangat krusial. Kami perlu menjamin bahwa setiap tahapan distribusi logistik berjalan aman, lancar, dan terkendali,” ujarnya.
Dia juga memaparkan bahwa KPU Kaltim telah melantik anggota KPPS untuk 6274 TPS, dimana saat Pemilukada serentak tahun ini jumlahnya mengalami penurunan TPS meski jumlah DPT-nya mengalami kenaikan.
Sebelumnya, di Pemilu serentak 2024 jumlah DPT kita itu 11.441, sedangkan untuk DPT Pilkada serentak itu bertambah sekitar 42 ribu.
"Jadi 2 juta 821202 pemilih, sedangkan jumlah TPS nya malah berkurang yang sebelumnya 11441 menjadi 6274 jadi ada pengurangan sejumlah 5240 TPS,"paparnya.
Dia membeberkan, alasan terjadinya pengurangan TPS pada Pilkada tahun ini dilatari beberapa hal, salah satunya adalah lokasi TPS yang berdekatan.
"Kok bisa, sebagaimana tadi diinformasikan di awal itu ada penggabungan TPS, dimana sebelumnya untuk Pemilu serentak jumlah DPT itu maksimal sekitar 300 sedangkan untuk Pilkada serentak itu jumlah per TPS itu maksimal menjadi 600, jadi TPS yang terdekat itu kita gabung," pungkasnya.
(ADV/KPU Kaltim)