POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Panitia khusus (Pansus)
Retribusi Jasa Umum
DPRD Kutim berkunjung ke kantor wakil rakyat Samarinda, Jalan Basuki Rahmat I. Agenda dari Pansus tersebut dalam rangka study banding, tentang sistem pengelolaan
retribusi Pemkot Samarinda. Selain komisi II, Ketua Komisi III, Angkasa Jaya dan beberapa anggota dewan juga hadir, bahkan Kadispenda
Pemkot Samarinda,
Hermanus Barus ikut serta.

Diwawancarai seusai dialog, Anggota Komisi II
DPRD Samarinda, Andi Muhammad
Afif Rayhan Harun membenarkan agenda kunjungan pansus dari
DPRD Kutim tersebut. Berangkat dari pengelolaan pajak atau
retribusi jasa umum
Pemkot Samarinda yang perlahan menunjukkan kemajuan. Dengan alasan itulah, wakil rakyat Kutim yang tergabung dalam pansus belajar cara menghimpun
retribusi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (
PAD) di Pemkab Kutim tersebut. "Menurut Pansus
Retribusi DPRD Kutim, capaian pendapatan parkir di Samarinda cukup banyak menurut mereka. Jadi dengan alasan itu mereka bertandang ke
DPRD Samarinda," ujar Afif sapaannya, Selasa (5/10/2021). Kendati menurut Afif
retribusi jasa umum terlebih parkir tepi jalan belum optimal, dan baru terealisasikan 10 persen untuk kas daerah. Menurutnya pencapaian bisa lebih dari itu. Namun tegas dia lagi, pencapaian diatas target bisa dilakan asalkan potensi
PAD benar - benar digarap secara benar dan baik. Dibeberapa titik parkir tepi jalan kata Afif terlebih di wilayah Samarinda kota, memiliki potensi yang besar. Terdapat puluhan titik parkir tepi jalan dibawah komunikasi Dishub Samarinda. Bahkan politisi muda partai Gerindra itu mengungkapkan, keberadaan seluruh pasar di Samarinda, kawasan pertokoan, cafe, kuliner tentunya ada memiliki kantong - kantong parkir. "Semisal di Citra Niaga saja pengunjung selalu ada, jadi sangat besar sekali potensi
PAD Samarinda ini," imbuhnya. Kendati Kutim dan Samarinda memiliki kondisi yang berbeda dalam hal potensi
PAD dari parkir. Namun secara umum pengeloaannya ingin dipelajari pansus. "Memang ada kekhususan disebutkan pansus tadi soal bagaimana mengelola pendapatan dari pengguna jasa alur sungainya," terangnya. [caption id="attachment_15378" align="alignnone" width="1775"]
Kadispenda Pemkot Samarinda, Hermanus Barus seusai dialog bersama Pansus Retribusi Jasa Umum DPRD Kutim, Selasa (5/10/2021).[/caption] Sementara itu di lokasi yang sama, Kadispenda
Pemkot Samarinda,
Hermanus Barus juga menjelaskan hal senada. Pihaknya hanya memaparkan apa saja terkait hasil
retribusi dan upaya - upaya yang dilakukan
Pemkot Samarinda, untuk mendongkrak
PAD Kota Samarinda. "Hanya saling tukar pengalaman saja, ya kami paparkan tadi ke Pansus
Retribusi Jasa Umum
DPRD Kutim," ucapnya. Pemaparannya itu terkait upaya
Pemkot Samarinda yang telah melakukan realisasi
retribusi senilai Rp 57 miliar, dengan Rp 32 miliar berasal dari jasa umum dan pengelolaan dari sampah kurang lebih Rp 20 miliar. "Sharing tadi tentang kiat - kiat kami meningkatkan
PAD dan hambatannya untuk mengumpulkan
PAD. Jadi enggak hanya cerita sukses saja. Kami sampaikan juga kesulitannya," terangnya. Lanjut kata mantan kepala Inspektorat Kaltim itu menjelaskan, bahasan juga terkait potensi, capaian target dan sistem pengelolaan yang moderen untuk menghindari kebocoran serta partisipatif dari masyarakat. Sebagai informasi, target
PAD di APBD P 2021 senilai Rp 534 miliar. "Ada potensi besar untuk mencapai target di tengah potensi besar pendapatan dan upaya yang ada. Seperti elektronisasi di beberapa titik kemudian menjajaki opsi lain yakni, lelang," tutupnya mengakhiri. (Adv/*)