POLITIKAL.ID - Pada sidang paripurna ke-13 DPRD Kukar, Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono, menyampaikan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar 2024 pada Isi laporan tersebut mencakup realisasi pendapatan dan proyeksi belanja untuk tahun anggaran 2024 pada Senin (15/7/2024)
Sunggono menjelaskan bahwa realisasi pendapatan hingga 30 Juni 2024 mencapai 44,32 persen atau Rp 5,8 triliun dari anggaran total Rp 13,1 triliun. Pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 428 miliar dan pendapatan transfer sebesar Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja daerah pada semester pertama mencapai Rp 3,3 triliun atau 24,12 persen dari total anggaran APBD Rp 13,7 triliun. Belanja tersebut terbagi atas belanja operasional sebesar Rp 1,9 triliun dan belanja modal sebesar Rp 940 miliar.
Proyeksi belanja untuk enam bulan ke depan mencapai Rp 10,9 triliun atau 75,88 persen dari total anggaran. Hal tersebut sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam pengelolaan anggaran yang lebih efisien.
"Dokumen sudah diserahkan (ke DPRD) dan itu menjadi acuan panduan APBD selanjutnya," ucap Sunggono.
Meskipun realisasi anggaran saat ini baru mencapai 24,12 persen, Sunggono menegaskan bahwa anggaran yang sudah terealisasi sebenarnya mencapai lebih dari 50 persen. Jika mempertimbangkan proyeksi dan kegiatan yang masih dalam proses pengerjaan.
Sunggono juga mencatat bahwa minimnya pencairan uang muka kepada kontraktor turut mempengaruhi serapan anggaran. Di mana kontraktor hanya memanfaatkan 20 persen dari pagu pekerjaan yang tersedia.
"Oleh sebab itu, pemerintah memperkirakan anggaran APBD murni 2024 sudah terealisasi mencapai 50 persen lebih," jelas Sunggono.
(Advertorial)