POLITIKAL.ID - Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Anita Wahid mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo dalam hal penanganan pandemi Covid-19. Menurut putri ketiga bekas Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gud Dur itu, pemerintah hanya fokus pada tindakan ketimbang hasil dalam penanganan Covid-19.
“Pemerintah sibuk melakukan tindakan yang mereka anggap bisa selesaikan masalah,” kata Anita dalam diskusi PARA Syndicate secara telekonferensi, Ahad, 17 Mei 2020.
Anita Wahid mengatakan, memang banyak tindakan yang dilakukan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun, kata dia, pemerintah tidak melihat hasilnya sukses atau tidak. Padahal, menurut Anita Wahid, hasil dari tindakan penting untuk memberikan umpan balik. Misalnya, ujar Anita Wahid, apakah cara tersebut bisa diteruskan atau ganti dengan cara lain.
Menurut Anita Wahid, karena tidak fokus pada hasil, cara kerja pemerintah menjadi tidak inovatif. Ia menyebut, pemerintah menangani masalah yang terjadi di era milenial dengan cara kolonial.
Anita Wahid mencontohkan cara kerja yang inovatif dilakukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang langsung turun ke masyarakat untuk mengatasi masalah pendataan bantuan sosial alias bansos.
Bupati Azwar Anas juga memerintahkan membangun ”Papan Pengumuman” berisi daftar nama, alamat warga KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang diurut berdasarkan jenis program bantuan sosial, mulai dari Program PKH.
Selanjutnya bansos tunai, Kartu Sembako, BLT Dana Desa, bansos Pemda hingga Kartu Pra Kerja. Papan pengumuman daftar penerima tersebut yang juga diurut berdasar Nama Desa dipasang di lapangan mesjid, tempat yang mudah diakses dan banyak dikunjungi warga Banyuwangi.
Dengan demikian setiap saat warga leluasa mengecek kebenaran data sekaligus melaporkan diri bila terjadi data ganda penerima atau bila warga berhak belum terdaftar sebagai penerima bantuan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tempo.co dengan judul "Penanganan Covid-19, Putri Gus Dur: Era Milenial, Cara Kolonial"