Selasa, 21 Mei 2024

Pengurus KONI Daerah Sebut Musorprov Forkat Keliru

Rabu, 16 Februari 2022 20:6

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Publik terlebih olahraga di Kaltim dikejutkan dengan manuver Zain Zairin dan para pendukungnya. Sebab Zairin mengklaim sebagai ketua KONI Kaltim periode 2022 - 2027 melalui pelaksanaan Musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) Forum Olahraga Kalimantan Timur (FORKAT) di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kaltim hari Selasa, 15 Februari 2022, kemarin. Zairin Zain yang semula dikabarkan bakal bertarung dalam pemilihan Ketua KONI Kaltim, tiba-tiba saja menang secara aklamasi lewat Musorprov tersebut. Sementara, pengurus KONI Kaltim melalui tim penjaringan yang dibentuk berdasarkan hasil Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim di Hotel Aston di akhir Januari lalu, baru akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) pada 22 Februrari 2022, mendatang. Menanggapi hasil Musorprov tersebut, Ketua KONI Berau, M Al Hamid kepada menyebut jika legal atau tidaknya pengangkatan Zairin Zain sebagai ketua KONI Kaltim akan ditentukan pengurus KONI Pusat. "Nanti yang menilai dari kalangan olahraga, legal atau enggak?," kata Al Hamid melalui telepon seluler pada Rabu (16/2/2022). Terpilihnya Zairin Zain saat Musorprov FORKAT ini memang menjadi sinyal kuat 'dualisme' kepengurusan KONI Kaltim. Kendati demikian, Alhamid menegaskan, hal tersebut bukan jati diri KONI yang selama ini dikenalnya. Karena, baik dari kepengurusan KONI di tingkat nasional hingga ke daerah, hanya mengakui satu kepengurusan saja. "Jadi inilah kita dituntut kedewasaan dalam berpikir dan berorganisasi. KONI Pusat ya satu, ke daerah juga bakal satu (kepengurusan,Red)," ucapnya. "Pertanyaan kami, saat Musorprov ada enggak pengurus KONI Pusat yang hadir?" sambungnya. Bagi Al Hamid, pemilihan Ketua KONI Kaltim akan ditetapkan kemudian melalui Musprov 22 Februari 2022 mendatang. "Mudah-mudahan, yang memiliki hak suara hadir semua. Kami pengurus kabupaten atau kota sudah bersepakat untuk memajukan olahraga daerah. Kami tidak ingin terlibat dalam hal-hal politis. Semua dilaksanakan dengan semangat sportivitas," harapnya. Sementara itu, Ketua KONI Bontang Aminullah atau yang karib disapa Emil menyatakan jika pelaksanaan Musorprov FORKAT Kaltim tidak memiliki legitimasi untuk mengangkat Zairin Zain sebagai ketua KONI Kaltim. "Yang saya lihat, itu memaksakan diri. Kok tiba-tiba aklamasi tentang ketua KONI Kaltim. Yang jelas itu bertentangan dengan AD/ART yang berlaku. Itu (Musorprov) keliru sekali." Beber Emil saat dihubungi melalui telepon seluler. Emil menilai, Zairin Zain yang sempat menduduki kursi Kepala Bappeda Kaltim hendaknya mampu melawan keinginan sekelompok orang yang coba menggiring dirinya menduduki posisi sebagai orang nomor satu di KONI Kaltim, diluar dari mekanisme yang telah diatur berdasarkan hasil Rakerprov KONI Kaltim. "Ini sejarah buat Kaltim. Kedua, akan merusak tatanan yang telah dibentuk KONI Kaltim, sekaligus memalukan," ungkap Emil. Emil turut mempertanyakan kehadiran sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) dan KONI Balikpapan. Termasuk, ada atau tidaknya pengurus KONI Pusat saat Musorprov berlangsung. "Harus ada pengurus KONI Pusat yang menyaksikan. Yang hadir, apakah peserta yang memiliki hak suara di KONI Kaltim?," tanya Emil. Aturan pemilihan ketua KONI Kaltim disebut Emil telah diatur dan disepakati sebelumnya melalui Rakerprov yang turut dihadiri Wakil I Ketua Umum KONI Mayjen TNI (Purn) Suwarno dan Gubernur Kaltim Isran Noor. "Yang jelas, saya menyayangkan (Musorprov) itu terjadi. Beliau (Zairin Zain, Red) digiring oleh orang yang salah. Karena aturannya jelas. Ikuti penjaringan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan KONI Kaltim," sebut Emil. Emil berharap pelaksanaan Musprov mendatang melahirkan sosok ketua KONI Kaltim yang mampu mempertahankan posisi Kaltim sebagai pemegang tahta di luar Pulau Jawa. (*)
Tag berita:
Berita terkait