Selasa, 7 Mei 2024

Perusahaan Kayu Diduga Gunakan Jalan Umum Kebun Sawit, Kelompok Tani Mengeluh

Rabu, 8 Desember 2021 17:8

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Masyarakat petani kelapa sawit di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluhkan adanya aktivitas kegiatan lalu lintas kendaraan roda 10. Pasalnya kendaraan yang mengangkut hasil tebangan pohon dari perusahaan PT Beringin Alam Raya (BAR) menggunakan jalan umum atau jalan kelompok tani sawit. Salah seorang masyarakat petani sawit, Salehuddin mengatakan, baru-baru ini masyarakat mengeluhkan perusahaan tersebut melakukan pengangkutan hauling kayu, menggunakan jalan umum yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar dengan kendaraan roda 10 memuat kayu tanpa dokumen. Bahkan, dirinya juga sudah bersurat kepada Kapolsek Kembang Janggut tertanggal 24 Oktober 2021 tentang permohonan mediasi dengan PT. BAR. Dimana, dalam surat tersebut berisikan kekecewaan para petani kelapa sawit atas tindakan perusahaan yang membuka portal tali tanpa berdialog dengan pihak petani. Disurat itu juga berisi beberapa sikap yakni, perusahaan selalu menyebut telah mengantongi izin dengan seenaknya memotong jalan produksi kebun sawit, di kilometer 500 menjadi jurang, sehingga petani merugi. Tak hanya itu, Salehuddin, juga mempertanyakan izin pemanfaatan kayu (IPK) dan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), sementara IUP yang perusahaan tersebut miliki yakni izin usaha pertambangan. "Operasinya sering malam hari," katanya. Kemudian, perusahaan tersebut menimbun jalan kelompok tani sawit bantuan APBD 2019 dengan nilai proyek Rp 190 juta, terputus menjadi dua bagian dan hal itu sangat menyulitkan pekerja kelapa sawit dan merugikan negara. "Ancaman kerugian robohnya pohon sawit dan keselamatan pekerja sawit akibat telah terjadi longsor di tebing gunung yang dipotong terlalu tegak," imbuhnya. Dari situasi tersebut awak media mengkonfirmasi Kapolsek Kembang Janggut, Iptu Hadriansyah melalui saluran telepon, namun panggilan tersebut ditolak sehingga belum terkonfirmasi. Diketahui, awak media juga berusaha mengkonfirmasi dengan menghubungi pihak PT. BAR melalui telepon namun belum mendapat respon. (*)
Tag berita:
Berita terkait