POLITIKAL.ID - Warga RT 12 Makroman menyampaikan keluh kesahnya terhadap akses pupuk, baik yang bersubidi ataupun tidak bersubsidi.
Hal ini disampaikan warga saat reses anggota Komisi IV DPRD Kaltim Fraksi PDI Perjuangan, Ananda Emira Moeis di RT 27 Kelurahan Makroman, Minggu (29//10/2023).
“Saya tanya kenapa, rupanya sekarang itu beli pupuk harus pakai kartu,” ungkapnya. Keluhan ini menjadi awal dari serangkaian permasalahan yang harus dipecahkan.
Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1984 ini merasa khawatir soal prosedur yang terbilang cukup menyulitkan petani. Pasalnya, sebagian petani justru tidak mengerti bagaimana harus mendapatkan kartu tersebut. Ini merupakan kendala serius yang perlu mendapat perhatian lebih.
Menurut Nanda, pemerintah perlu mengetahui bahwa para petani sangat bergantung pada pupuk untuk meningkatkan hasil panen. Namun, dengan ketidakpahaman ini, beberapa petani tidak memiliki akses untuk membeli pupuk yang sangat dibutuhkan.
Dampaknya, produksi pertanian terganggu dan menyebabkan kerugian ekonomi. Padahal yang harus diketahui adalah, menurut Nanda, petani sebagai tulang punggung di sektor pertanian benar-benar harus mendapatkan perhatian.
“Mereka tidak tahu harus mendapatkan kartu itu bagaimana. Di sisi lain, kartu ini sangat diperlukan untuk membeli pupuk. Katanya sih harus terdaftar dulu, tapi banyak yang belum terdaftar,” ujar Nanda.
Nanda mengatakan, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu melakukan tindakan konkret, seperti menyederhanakan prosedur pendaftaran untuk mendapatkan kartu, memberi pelatihan, hingga melakukan pendampingan kepada para petani.
Nanda meminta agar ada upaya menanamkan pemahakan petani terhadap prosedur untuk memperoleh pupuk sebagai kunci dalam menyelesaikan masalah ini. Para petani perlu memahami betapa vitalnya kartu pupuk ini dalam mendukung hasil panen mereka.
“Kita juga harus meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya mendapatkan kartu ini,” ujar Nanda.
Selain itu, Nanda juga mendorong pemerintah agar lebih proaktif untuk memastikan para petani memenuhi syarat agar bisa mengakses kartu tersebut dengan mudah. Pengadaan kartu yang lebih efisien dan mudah diakses oleh petani akan membantu meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung kesejahteraan petani, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
(Advertorial)