POLITIKAL.ID - Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam acara puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7 menjadi bahan olok-olokan dimedia sosial usai ramai diperbincangkan. Sebagai mana diketahui beberapa waktu lalu tepat perayaan ulang tahun PSI yang ke-7, Giring dnegan lantang mengatakan indonesia akan suram jika di pimpin seorang pembohong. Tak hanya itu ia juga menegaskan siap untuk menajdi oposisi jika yang menjadi pemimpin negara ini adalah orang yang pernah dipecat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terkait hal tersbut, Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo mengatakan pihaknya tak ambil pusing dengan olok-olokan tersbeut. Menurutnya hal itu merupakan resiko menjadi seorang politikus. "Masalah jadi olok-olok, dihina, direndahkan,ya itu risiko politisi. Dibandingkan perjuangan politik founding fathers NKRI, apa yang kami alami ini tidak ada apa-apanya," kata Ariyo Senin (27/12) dilansir dari CCNIndonesia.com Ariyo menegaskan bahwa PSI tidak mau terjebak dengan olok-olok di media sosial. Menurut dia, olok-olok itu bukan suatu hal serius dan gagasan. Ariyo juga mengklaim pidato yang disampaikan giring bukanlah hal yang spontanitas di atas panggung. melainkan sudah dipersiapkan PSI dan hal itu merupakan sikap partai. "Pidato Giring tentu sudah dipersiapkan dan merupakan sikap partai," imbuhnya. Dalam pidatonya tersbut Giring tak menyebut secara langsung siapa sosok yang dimaksud. Namun sejumlah pihak berspekulasi bahwa sosok bahwa sosok tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui selama ini PSI kerap kali bersebrangan dengan kebijakan yang diambil Anies. (*)