"Tidak ada masalah. Ibu Megawati sebagai tokoh politik ketika itu bisa membedakan dengan baik kapan berlaku sebagai presiden, calon presiden dan ketua umum partai. Ibu Mega saat itu tampaknya berhasil tidak menggunakan fasilitas dan uang negara untuk kampanye," ucap Raja Juli Antoni.
Di negara lain, Raja Juli Antoni menilai keberpihakan Presiden terhadap salah satu calon di Pemilu sudah lumrah terjadi.
Seperti yang dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ketika mendukung Hillary Clinton sebagai calon Presiden dari Partai Demokrat.
Iapun meminta masyarakat tidak perlu mempersoalkan pernyataan Jokowi terkait Presiden dan menteri boleh berkampanye.
"Ini sebuah praktik lazim di dunia politik yang tidak perlu dipersoalkan dan disesalkan," kata dia.
Bahkan menurut Raja Juli Antoni, sekalipun Jokowi nantinya berpihak pada capres nomor urut 2 dan mendukung PSI, adalah hak politik seseorang.
"Saya kira pernyataan Pak Jokowi ini idealnya beliau follow up dengan memberikan dukungan terbuka kepada paslon nomor 02 dan parpol nomor 15, PSI. Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," ungkapnya.
PDIP Serahkan ke MK