POLITIKAL.ID - Nama Prabowo Subianto mendominasi hasil survei sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi selain nama Joko Widodo (Jokowi). Sementara dari kategori partai politik (parpol), PDIP masih berada di urutan teratas.
Setidaknya itu tergambar dalam hasil survei terbaru Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia. Begitu pula hasil survei Indo Barometer, Median, dan juga Indonesia Political Opinion yang menyebut Prabowo sebagai menteri paling disukai.
Peneliti Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia, Ian Suherlan, mengatakan, sebagai parpol pemenang dua kali pemilu dan berpotensi mencetak hattrick, PDIP dinilai perlu memunculkan figur-figur baru selain nama-nama kader sendiri yang sudah muncul seperti Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ataupun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ian mengatakan, ada dua hal yang menjadikan posisi Prabowo yang mendominasi berbagai hasil survei belakangan ini sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi selain Jokowi.
Pertama, irisan Pilpres 2019 masih terasa sehingga publik masih punya harapan tinggi kepada sosok Prabowo, setelah Jokowi tidak mencalonkan lagi. Meskipun dibandingkan Pilpres 2019, elektabilitas Prabowo sebenarnya sudah menurun tajam karena dalam Pilpres 2019, elektabilitasnya mencapai 44,50% sementara hasil survei terbaru hanya 17,3%.
Selain karena masih ada irisan Pilpres 2019, Prabowo juga disukai karena latar belakangnya militer. Menurut Ian, hasil survei yang dilakukan kecenderungan publik menginginkan pasangan militer-sipil. Kecenderungan ini bahkan mengalahkan kriteria lainnya misalnya tokoh pria-wanita, Jawa atau non-Jawa dan lainnya.
"Ada kencederungan publik lebih menginginkan figur militer. Saya pikir akan ada figur-figur militer lain yang mungkin lebih segar dari Pak Prabowo seandainya Pak Prabowo tetap dalam koalisinya," tutur Ian Suherlan dalam diskusi bertema Menakar Kinerja DPR RI 2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Figur militer yang mungkin bakal muncul, kata ian, di antaranya ada nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI saat ini, Hadi Tjahjanto, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa.
"Dengan peta kencenderungan pemilih yang mayoritas milenial, figur militer yang mungkin akan diusung oleh partai yang punya kekuatan suara cukup untuk menjadi koalisi utama. Kami menduga partai besar seperti PDIP akan memunculkan figur baru," tuturnya
Menurut Ian, ketika kriteria yang diinginkan mayoritas pemilih sudah mengerucut, misalkan kriteria militer yang dominan maka partai politik juga akan mencari siapa figur yang cocok dengan kriteria itu.
"Tentu saja faktor yang harus dipetimbangkan ada kecenderungan pemilih milenial yang sangat tergolong mayoritas, dari catatan umum sekitar 60 persen itu berjiwa milenial. Jadi ke depan, mungkin akan dihadirkan figur yang lebih dekat dengan selera milenial, dan yang paling tinggi keinginan publik sekarang itu adalah pasangan militer-sipil tentunya," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Prabowo Teratas, PDIP Perlu Munculkan Figur Baru"